Nuklir Pilihan Energi di Tengah Ancaman Krisis Energi Dunia
Uranium, mineral bahan baku energi nuklir. Foto/AFP--
Tidak hanya soal anggaran, risiko kecelakaan nuklir juga menjadi perhatian utama. Meskipun kecelakaan serius di PLTN sangat jarang terjadi, biaya pemulihan akibat bencana nuklir sangat tinggi, seperti yang terlihat dalam kasus Fukushima yang menghabiskan biaya lebih dari USD 67 miliar hingga 2021. Biaya pembersihan dan pemulihan dari dampak radiasi diperkirakan bisa mencapai USD 353 miliar.
Berdasarkan hal ini, beberapa pihak seperti Direktur IESR, Fabby Tumiwa, mengingatkan pentingnya menilai secara hati-hati apakah nuklir merupakan solusi yang sepadan dengan biaya, waktu, dan risikonya.
Dengan berjalannya waktu, pembahasan mengenai opsi energi di Indonesia terus berkembang. Namun, hingga Januari 2025, amandemen Undang-Undang Ketenaganukliran dan perubahan kebijakan energi nasional yang menyebutkan nuklir sebagai opsi terakhir masih belum disahkan oleh DPR.(*)