Pensiunan Jenderal Polisi Tertipu Pungli Saat Mengurus SIM, Taufiequrachman Ruki Berbagi Pengalaman
Taufiequrachman Ruki. Foto/net--
Radarlambar.bacakoran.co -Taufiequrachman Ruki, seorang pensiunan Inspektur Jenderal Polisi, baru-baru ini membagikan kisah mengecewakan yang ia alami terkait pungutan liar (pungli) saat mengurus perpanjangan Surat Izin Mengemudi (SIM). Kejadian ini terjadi setelah masa berlaku SIM-nya habis, pasca pensiun. Taufiequrachman pergi ke Jalan Batu Ceper, Jakarta Pusat, untuk memperpanjang SIM, namun ia malah mendapat perlakuan tidak semestinya.
Meskipun merupakan mantan polisi lalu lintas, ia tidak lulus ujian perpanjangan SIM tersebut. Dalam video yang dibagikan melalui TikTok, Taufiequrachman mengungkapkan rasa kekecewaannya karena merasa dirinya diperlakukan secara tidak adil oleh oknum polisi yang bertugas di sana. Saat hendak memberikan uang kepada petugas untuk “mempermudah” proses, Taufiequrachman menyadari bahwa ia sedang menjadi korban pungli.
Namun, Taufiequrachman segera menyadari niat oknum tersebut dan langsung menahan tangan petugas yang hendak mengambil uang dari dompetnya. Ia pun mengingatkan sang oknum dengan tegas dan mengungkapkan bahwa ia adalah seorang pejabat tinggi yang tidak akan membiarkan praktik pungli terjadi begitu saja.
Kisah ini mengungkapkan bagaimana praktik pungli masih terjadi meskipun korban memiliki latar belakang sebagai pejabat tinggi kepolisian. Taufiequrachman Ruki sendiri dikenal sebagai mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan memiliki karier panjang di kepolisian. Kejadian ini tentu membuka mata kita mengenai masih adanya praktik korupsi dalam pelayanan publik yang seharusnya tidak terjadi, terutama di instansi yang mengurusi hal-hal vital seperti SIM.
Harapannya, kisah yang dibagikan Taufiequrachman ini dapat mendorong tindakan lebih tegas untuk memberantas pungli di semua lapisan pelayanan publik, sekaligus menjadi pengingat agar masyarakat tetap waspada terhadap potensi penyalahgunaan kekuasaan dalam berbagai bidang. (*)