Jangan Salah Sebut, Berikut Perbedaan Penyakit Akut dan Kronis

Reporter: Linda Kurniati |

Editor: Budi Setiawan |

Senin , 03 Feb 2025 - 13:29

Perbedaan utama antara penyakit akut dan kronis terletak pada durasi dan perkembangannya. Penyakit akut terjadi dalam waktu singkat, umumnya kurang dari enam bulan, dengan gejala yang muncul secara tiba-tiba. -Foto Freepik-

• Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan karena virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Gejalanya meliputi demam tinggi, nyeri sendi, sakit kepala, dan munculnya bintik merah di kulit.

Pada tahap kritis, jumlah trombosit bisa menurun drastis, yang berisiko menyebabkan perdarahan dan syok.

• ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)

Infeksi ini menyerang saluran pernapasan dan dapat disebabkan oleh virus atau bakteri.

Gejala yang muncul antara lain batuk, pilek, dan demam. ISPA akibat virus umumnya bisa sembuh sendiri dalam beberapa minggu.

• Gagal Ginjal Akut

Kondisi ini terjadi ketika ginjal mengalami gangguan secara mendadak, bisa disebabkan oleh peradangan, cedera, atau penyumbatan saluran urine.

Gejala meliputi pembengkakan, sesak napas, nyeri dada, dan lemas. Gagal ginjal akut memerlukan penanganan medis segera.

• COVID-19

jangan salah sebut, berikut perbedaan penyakit akut dan kronis                            radarlambar.bacakoran.co - istilah penyakit akut dan kronis sering digunakan dalam dunia medis. 
namun, apakah perbedaan utama antara keduanya? simak penjelasannya berikut ini.
 
perbedaan penyakit akut dan kronis
perbedaan utama antara penyakit akut dan kronis terletak pada durasi dan perkembangannya. 
penyakit akut terjadi dalam waktu singkat, umumnya kurang dari enam bulan, dengan gejala yang muncul secara tiba-tiba.
sebaliknya, penyakit kronis berkembang dalam jangka waktu lama, biasanya lebih dari enam bulan hingga bertahun-tahun. 
penyakit ini sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal dan baru terasa saat kondisinya memburuk.
 
contoh penyakit akut
penyakit akut biasanya muncul secara mendadak dan bisa memburuk dengan cepat jika tidak ditangani. beberapa contoh penyakit akut meliputi:
• serangan asma
serangan asma terjadi secara tiba-tiba, ditandai dengan sesak napas, mengi, batuk, hingga wajah pucat dan keringat dingin. 
penanganan pertama dan menghindari pemicu dapat membantu mengendalikan kondisi ini.
 
• demam berdarah
demam berdarah  disebabkan karena virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti. 
gejalanya meliputi demam tinggi, nyeri sendi, sakit kepala, dan munculnya bintik merah di kulit. 
pada tahap kritis, jumlah trombosit bisa menurun drastis, yang berisiko menyebabkan perdarahan dan syok.
 
• ispa (infeksi saluran pernapasan akut)
infeksi ini menyerang saluran pernapasan dan dapat disebabkan oleh virus atau bakteri. 
gejala yang muncul antara lain batuk, pilek, dan demam. ispa akibat virus umumnya bisa sembuh sendiri dalam beberapa minggu.
 
• gagal ginjal akut
kondisi ini terjadi ketika ginjal mengalami gangguan secara mendadak, bisa disebabkan oleh peradangan, cedera, atau penyumbatan saluran urine. 
gejala meliputi pembengkakan, sesak napas, nyeri dada, dan lemas. gagal ginjal akut memerlukan penanganan medis segera.
 
• covid-19
penyakit yang muncul pada akhir 2019 ini disebabkan oleh virus corona. gejalanya bervariasi, dari ringan seperti flu hingga berat seperti sesak napas. 
penyakit ini sangat menular dan memerlukan tindakan pencegahan seperti menjaga jarak serta menggunakan masker.
 
contoh penyakit kronis
penyakit kronis memiliki perjalanan yang lebih panjang dan sering kali tidak dapat disembuhkan sepenuhnya. beberapa contoh penyakit kronis meliputi:
• gagal jantung
penyakit ini terjadi ketika jantung tidak mampu memompa darah dengan baik. 
gejalanya meliputi sesak napas, cepat lelah, serta pembengkakan di tungkai dan pergelangan kaki.
 
• kanker
kanker  tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. 
tanda-tandanya dapat berupa benjolan, nyeri berkepanjangan, penurunan berat badan drastis, serta mudah mengalami perdarahan. 
pengobatan yang umum dilakukan meliputi kemoterapi, operasi, atau radioterapi.
 
• hipertensi (tekanan darah tinggi)
hipertensi adalah kondisi tekanan darah tinggi yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. 
penyakit ini sering kali tidak menunjukkan gejala, tetapi dalam kondisi berat dapat menyebabkan sakit kepala, nyeri dada, serta gangguan penglihatan.
 
• diabetes
diabetes ditandai dengan kadar gula darah tinggi. gejalanya meliputi sering merasa haus dan lapar, sering buang air kecil, kesemutan, serta luka yang sulit sembuh. 
penanganannya meliputi pola makan sehat, pengobatan, dan menjaga berat badan ideal.
 
• gagal ginjal kronis
gagal ginjal kronis terjadi ketika fungsi ginjal menurun dalam jangka panjang. 
gejalanya meliputi pembengkakan pada tungkai, nyeri dada, serta tekanan darah tinggi. 
pengobatan yang tersedia meliputi terapi obat, cuci darah, atau transplantasi ginjal.
 
perbedaan utama antara penyakit akut dan kronis adalah durasi serta perkembangannya. 
penyakit akut berkembang dalam waktu singkat dan sering kali membutuhkan penanganan segera, sedangkan penyakit kronis berlangsung lebih lama dan memerlukan perawatan jangka panjang. 
baik penyakit akut maupun kronis harus ditangani dengan tepat agar tidak menimbulkan komplikasi yang lebih serius.(*)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Radar Lambar - Senin, 3 Februari 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan