Pemerintah Pastikan Tidak Impor Beras Tahun Ini, Bulog Targetkan Serap 2,5 Juta Ton Gabah
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas).//Foto:dok/net.--
Radarlambar.Bacakoran.co – Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), menegaskan bahwa pemerintah tidak akan melakukan impor beras pada tahun 2025. Keputusan ini berbeda dengan tahun sebelumnya, di mana realisasi impor beras mencapai 3,6 juta ton dari total kuota 4 juta ton.
Zulhas dalam acara ‘Sarasehan Ulama: Asta Cita Dalam Perspektif Ulama’ di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Selasa 4 Feberuari 2025 kemarin mengatakan, tahun lalu Indonesia impor 4 juta ton, dengan realisasi 3,6 juta ton. Tahun ini, insyaallah tidak akan ada impor lagi.
Sebagai langkah antisipasi untuk memenuhi kebutuhan beras nasional, pemerintah menargetkan agar Perum Bulog dapat menyerap gabah dari petani dengan jumlah yang signifikan. Hingga April 2025, Bulog ditargetkan mampu menyerap minimal 2 juta ton gabah dan berupaya mencapai 2,5 juta ton.
“Kami terus mengejar target ini. Paling tidak, pada April nanti, Bulog harus bisa menyerap minimal 2 juta ton gabah dari petani, dengan target maksimal mencapai 2,5 juta ton,” jelasnya.
Zulhas juga menekankan bahwa pemerintah memastikan harga gabah di tingkat petani tetap stabil. Ia menginstruksikan agar Bulog membeli gabah dengan harga minimal Rp 6.500 per kilogram. Jika ditemukan harga di bawah ketentuan tersebut, pemerintah tidak akan segan mengambil tindakan tegas terhadap pejabat Bulog setempat.
“Saya baru saja dari Banyuwangi dan bertemu dengan para petani yang akan memasuki masa panen. Saya tegaskan, jika ada yang membeli gabah di bawah Rp 6.500 per kilogram, kami akan bertindak. Kepala Bulog di kabupaten tersebut bisa langsung diganti,” kata Zulhas.
Menurutnya, keberpihakan kepada petani merupakan hal yang utama dalam kebijakan pangan pemerintah. Oleh karena itu, pemerintah berupaya memastikan kebijakan yang berpihak kepada petani agar mereka mendapatkan harga yang layak untuk hasil panennya.