Mengenal Whey Protein dan Manfaatnya untuk Kesehatan

Reporter: Linda Kurniati |

Editor: Budi Setiawan |

Rabu , 19 Feb 2025 - 13:24

Whey protein adalah salah satu jenis protein yang berasal dari whey, yaitu cairan yang tersisa dalam proses pembuatan keju. -Foto Freepik-

mengenal whey protein dan manfaatnya untuk kesehatan                            radarlambar.bacakoran.co - whey protein adalah salah satu jenis protein yang berasal dari whey, yaitu cairan yang tersisa dalam proses pembuatan keju. 
protein ini banyak dimanfaatkan untuk meningkatkan massa otot. selain itu, whey protein juga memiliki berbagai manfaat kesehatan lainnya.
secara alami, whey protein terkandung dalam susu dan produk olahannya, seperti keju. 
namun, selain dari sumber alami tersebut, whey protein juga tersedia dalam bentuk suplemen bubuk. 
suplemen ini dapat dikonsumsi dengan mencampurkannya ke dalam makanan atau minuman, seperti jus dan milkshake.
meskipun whey protein populer di kalangan atlet dan penggemar olahraga karena manfaatnya dalam membangun otot, siapa saja bisa mengkonsumsinya untuk memenuhi kebutuhan protein harian.
 
manfaat whey protein bagi kesehatan
berikut beberapa manfaat whey protein yang bisa anda peroleh:
1. meningkatkan massa dan kekuatan otot
protein adalah komponen utama yang berperan dalam pembentukan dan perbaikan jaringan tubuh, termasuk tendon, kulit, serta organ-organ lainnya. 
whey protein termasuk jenis protein berkualitas tinggi yang dapat mendukung pertumbuhan dan kekuatan otot.
karena itu, whey protein sering dikonsumsi oleh orang yang ingin meningkatkan massa otot. 
namun, selain mengonsumsi suplemen, penting juga untuk mendapatkan protein dari makanan sehat, seperti telur, ikan, daging, serta produk nabati seperti tahu dan tempe.
 
2. membantu menambah berat badan
selain meningkatkan massa otot, whey protein juga dapat membantu menambah berat badan, terutama bagi mereka yang mengalami kesulitan dalam menaikkan berat badan akibat kondisi tertentu, seperti penuaan, kekurangan gizi, atau penyakit kronis.
misalnya, penderita hiv/aids dan orang dengan metabolisme tinggi yang sulit menambah berat badan dapat mengonsumsinya sebagai sumber nutrisi tambahan. 
namun, konsumsi whey protein sebaiknya diimbangi dengan olahraga rutin, terutama latihan kekuatan.
 
3. mempercepat proses pemulihan luka
tubuh memerlukan protein untuk membangun, memperbaiki, dan mempertahankan jaringan tubuh. 
jika anda mengalami cedera atau infeksi, asupan protein yang cukup akan membantu mempercepat proses pemulihan.
whey protein dapat dijadikan pilihan sebagai suplemen tambahan guna memenuhi kebutuhan nutrisi harian yang mendukung penyembuhan luka.
 
4. meningkatkan sistem kekebalan tubuh
protein berperan dalam pembentukan dan perbaikan sel-sel imun. whey protein yang dikonsumsi akan diolah menjadi asam amino yang mendukung sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh lebih mampu melawan infeksi dari bakteri dan virus.
 
5. membantu menurunkan kolesterol dan tekanan darah
beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi whey protein secara teratur dapat membantu mengurangi kadar kolesterol serta tekanan darah. 
manfaat ini tentu baik untuk kesehatan jantung dan otak.
namun, efektivitas whey protein dalam menurunkan kolesterol dan tekanan darah masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
 
cara mengonsumsi whey protein dengan tepat
agar memperoleh manfaat optimal, penting untuk mengonsumsi whey protein dengan takaran yang sesuai. 
dosis yang dianjurkan adalah sekitar 25–50 gram per hari atau setara dengan 1–2 sendok makan bubuk whey protein.
whey protein umumnya dikonsumsi dalam bentuk minuman. anda bisa mencampurkannya ke dalam jus, smoothies, atau yoghurt untuk variasi rasa yang lebih nikmat.
namun, konsumsi whey protein dalam jumlah berlebihan dapat menimbulkan efek samping, seperti gangguan pencernaan berupa mual, perut kembung, diare, nyeri, dan kram perut. 
selain itu, individu dengan masalah ginjal atau hati sebaiknya menghindari konsumsi whey protein tanpa konsultasi dokter.
jika anda ingin menambahkan whey protein ke dalam pola makan harian, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan tenaga medis untuk mengetahui dosis yang sesuai dengan kondisi kesehatan anda.(*)