Kondisi Gedung SMP Satap Memburuk, Disdikbud Lambar Jangan Tutup Mata

SEJAK diterjang angin kencang gedung milik SMP Satu Atap 1 Kecamatan Waytenong dicampakkan. Foto Dok--

WAYTENONG – Hampir tiga bulan berlalu sejak angin puting beliung meluluhlantakkan gedung SMP Satu Atap (Satap) 1  Kecamatan Waytenong, Kabupaten Lampung Barat (Lambar), namun hingga kini belum ada tindakan nyata dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lambar.

Kondisi bangunan yang kian rapuh semakin mengancam keselamatan warga sekitar dan siswa. Atap seng yang mulai copot satu per satu berisiko diterbangkan angin, sementara bangunan yang tak kunjung diperbaiki berpotensi roboh sewaktu-waktu.

Sehamudin, salah satu guru di sekolah tersebut, mendampingi Kepala Sekolah Hadi Ismanto saat dikonfirmasi. Ia menegaskan bahwa kerusakan bukan hanya terjadi pada gedung yang diterjang puting beliung, tetapi juga beberapa bangunan lain yang mengalami penurunan kualitas akibat kurangnya perawatan dan perhatian dari pemerintah.

"Pihak sekolah tidak bisa berbuat banyak karena semua hal yang menyangkut aset negara harus melalui regulasi yang ketat," jelasnya.

Akibat keterbatasan ruang kelas, sebagian siswa kini terpaksa belajar di perpustakaan yang dialihfungsikan menjadi ruang kelas darurat. Situasi ini dinilai tidak ideal dan berpotensi mengganggu proses belajar-mengajar.

Pihak sekolah mendesak Disdikbud Lambar untuk segera bertindak sebelum keadaan semakin buruk dan jatuh korban. Jika dibiarkan berlarut-larut, bukan hanya kualitas pendidikan yang terancam, tetapi juga keselamatan siswa dan masyarakat sekitar.

Apakah pemerintah akan terus menutup mata atau segera bertindak? Jawabannya ditunggu oleh para siswa yang kini belajar dalam kondisi memprihatinkan. *

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan