P2L Dukung Penanganan Stunting di Lampung Barat

Kepala DTPH Lambar Ir. Nata Djudin Amran----

BALIKBUKIT – Dalam upaya penanganan stunting di Kabupaten Lampung Barat, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) tahun ini akan melaksanakan kegiatan Pemanfaatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L). Program ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga, khususnya di kawasan yang mengalami masalah stunting.

Kabid Hortikultura, Cekden Hamdan S.Sos M.M., mendampingi Kepala DTPH, Ir. Nata Djudin Amran M.M., menjelaskan bahwa kegiatan P2L ini akan melibatkan Kelompok Wanita Tani (KWT) di pekon-pokon yang memiliki masalah stunting. "Kegiatan P2L ini bukan hanya berupa pemberian bibit tanaman, tetapi juga pembinaan kepada KWT yang akan berperan penting dalam memperbaiki status gizi keluarga mereka," ungkap Cekden, Jumat (7/3/2025)

Dijelaskannya, DTPH akan memberikan bantuan bibit sayuran yang bergizi tinggi, seperti sawi, buncis, bayam, selada, cabai rawit, kangkung, dan terong. Bibit ini akan ditanam di pekarangan rumah anggota KWT yang telah teridentifikasi berada di pekon stunting.

"Selain membantu dalam menciptakan ketahanan pangan, kami berharap tanaman yang tumbuh dapat memenuhi kebutuhan gizi keluarga, serta memberikan dampak ekonomi positif bagi kelompok tersebut," lanjut Cekden. Setiap KWT yang terpilih akan menerima bantuan untuk menanam sayuran di pekarangan seluas 6 rantai, yang sudah disiapkan sebagai lokasi demplot.

Masih kata dia, tidak hanya memberikan bantuan bibit, DTPH juga akan memberikan pembinaan dan pendampingan yang intensif kepada KWT penerima manfaat. Program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan pangan lokal, tetapi juga untuk memberdayakan masyarakat dengan keterampilan pertanian yang bermanfaat dalam jangka panjang.

"Selain memastikan tanaman dapat tumbuh dengan baik, kami juga akan memantau dan memberikan penyuluhan tentang cara merawat tanaman yang benar. Kami ingin agar KWT tidak hanya bisa mengonsumsi hasil pertanian mereka sendiri, tetapi juga memperoleh hasil yang bisa dijual untuk meningkatkan pendapatan," jelas Cekden.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Pemanfaatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) bukan hanya tentang pemberian bantuan bibit, tetapi juga sebagai upaya untuk memberdayakan masyarakat agar mereka dapat mengelola sumber daya alam yang ada di sekitar mereka. "Dengan memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam sayuran, keluarga KWT bisa mendapatkan akses pangan bergizi, sekaligus meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka," ujar dia.

Diharapkan dengan adanya P2L ini, selain mengurangi angka stunting, masyarakat di kawasan tersebut juga dapat menikmati hasil pertanian mereka secara langsung, yang nantinya bisa dijual atau diproduksi lebih lanjut. "Kami berharap program ini tidak hanya membantu keluarga dalam memenuhi kebutuhan pangan, tetapi juga mengarah pada pemenuhan gizi yang optimal, sehingga anak-anak di Kabupaten Lampung Barat bisa tumbuh sehat dan cerdas," pungkasnya.

Dengan berfokus pada pemberdayaan wanita tani dan pemanfaatan lahan pekarangan yang ada, program ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah stunting dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Lampung Barat. (lusiana) 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan