5 Kerugian Ukraina Setelah Ditinggalkan Amerika, Termasuk Kembalinya Ancaman Invasi

Ukraina mengalami banyak kerugian setelah ditinggal Amerika. Foto Net--
3. Bantuan dari Eropa Dinilai Masih Belum Cukup
Eropa baru-baru ini membahas cara untuk menjamin keamanan Ukraina dalam pertemuan puncak yang dihadiri oleh Presiden Zelensky dan Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer.
Meskipun ada komitmen untuk terus mengirimkan senjata ke Ukraina, tidak jelas berapa banyak dukungan yang dapat diberikan oleh sekutu-sekutu Eropa dan apakah mereka dapat menggantikan kekosongan yang ditinggalkan oleh Amerika.
Presiden Zelensky dan para pemimpin Eropa menyadari bahwa dukungan dari AS sangat penting untuk mengakhiri konflik di Ukraina.
4. Kehilangan Akses ke Citra Satelit Maxar
Selain penghentian pasokan senjata, Ukraina juga kehilangan akses terhadap citra satelit yang sangat vital bagi strategi militer mereka. AS sebelumnya telah menyediakan akses bebas ke satelit Maxar, yang memberikan citra satelit komersial kepada pemerintah Ukraina.
Dengan penangguhan ini, Ukraina akan kesulitan dalam mengakses informasi intelijen yang sangat diperlukan untuk merencanakan langkah-langkah pertahanan dan serangan.
5. Kembalinya Ancaman Invasi Besar
Setelah beberapa tahun terakhir, Kyiv mulai terlihat lebih tenang dengan toko-toko yang buka dan komuter yang kembali beraktivitas. Namun, sejak Februari 2025, ancaman invasi besar dari Rusia semakin menguat setelah percakapan telepon antara Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Kembalinya ketegangan ini menunjukkan bahwa Ukraina kembali berada di bawah ancaman invasi besar, yang dapat menghancurkan semua kemajuan yang telah dicapai selama ini. Ancaman ini juga semakin nyata setelah Donald Trump mengkritik kebijakan luar negeri yang diambil oleh pemerintahan Biden, membuat Ukraina semakin rentan terhadap serangan Rusia.
Dengan kehilangan dukungan besar dari AS, Ukraina kini berada di persimpangan jalan yang berbahaya, dihadapkan pada masa depan yang penuh ketidakpastian. (*)