Minyakita Tak Sesuai Takaran Kembali Ditemukan Petugas

Ilustrasi Minyakita.//Foto: Ilustrasi/Istimewa.--
Radarlabar.bacakoran.co -Tim dari Pemerintah Kota Surabaya melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Soponyono, Surabaya, dan menemukan produk Minyakita kemasan 1 liter yang tidak sesuai takaran. Dalam pemeriksaan tersebut, ditemukan bahwa botol Minyakita yang seharusnya berisi 1 liter hanya mengandung 960 mililiter, mengurangi takaran sebanyak 40 mililiter.
Agung Supriyo Wibowo, Ketua Tim Kerja Pengendalian dan Distribusi Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (BPSDA) Kota Surabaya, menjelaskan bahwa produk Minyakita yang tidak sesuai takaran ini diproduksi oleh CV Sawit Makmur. Ia menambahkan bahwa takaran yang tidak sesuai sangat disayangkan, mengingat produk tersebut diproduksi dengan menggunakan alat ukur otomatis di pabrik.
Sebagai langkah tindak lanjut, Agung menyatakan bahwa Pemkot Surabaya akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menangani masalah ini. Jika ditemukan produk kedaluwarsa di pasar modern, Pemkot juga berencana untuk mengumpulkannya dan menyerahkannya kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Selain temuan Minyakita tak sesuai takaran, Pemkot Surabaya juga menggencarkan sidak untuk memastikan ketersediaan pangan dan mengantisipasi lonjakan harga menjelang bulan Ramadan. Selama sidak, beberapa komoditas pangan ditemukan mengalami perubahan harga. Cabai, misalnya, turun dari Rp100 ribu per kilogram menjadi Rp80 ribu, sementara bawang mengalami kenaikan harga dari Rp45 ribu per kilogram menjadi Rp50 ribu.
Praktik pencurian takaran pada produk Minyakita ini menjadi sorotan publik setelah Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, juga menemukan hal serupa dalam sidaknya di Pasar Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Temuan serupa juga terjadi di Pasar Gede, Surakarta, di mana produk Minyakita kemasan 1 liter hanya berisi 900 mililiter. Kejadian ini semakin mempertegas pentingnya pengawasan ketat terhadap produk pangan di pasar agar tidak merugikan konsumen.