Bos BGN Soroti Masalah Gizi yang Berdampak pada PSSI dan Masa Depan Bangsa

Reporter: Rinto Arius |

Editor: Budi Setiawan |

Minggu , 23 Mar 2025 - 12:26

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana. Foto Dok--

Namun, ia juga mengapresiasi perbaikan yang terjadi di PSSI, terutama setelah adanya pemain naturalisasi yang kemungkinan memiliki asupan gizi lebih baik.

Lebih lanjut, Dadan mengungkapkan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan pemerintah sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) bertujuan untuk mengatasi masalah ini. Program ini bertujuan untuk menjangkau 82,9 juta penerima, mulai dari ibu hamil hingga anak-anak usia sekolah menengah atas.

Dengan demikian, diharapkan pada 2045 nanti, Indonesia akan memiliki sumber daya manusia (SDM) yang lebih sehat, cerdas, dan produktif, siap untuk berkontribusi pada kemajuan bangsa.

Melalui investasi besar-besaran dalam program gizi ini, Dadan berharap kualitas SDM Indonesia akan meningkat, yang tidak hanya berdampak pada olahraga, tetapi juga pada sektor-sektor lainnya yang membutuhkan tenaga kerja terampil dan berpendidikan. (*)

bos bgn soroti masalah gizi yang berdampak pada pssi dan masa depan bangsa                            radarlambar.bacakoran.co - kepala badan gizi nasional (bgn), dadan hindayana, baru-baru ini mengaitkan masalah gizi buruk dengan kinerja tim nasional sepak bola indonesia (pssi) dan masa depan tenaga kerja di indonesia. 
 
dalam sebuah acara penandatanganan mou yang berlangsung di kantor kementerian pekerjaan umum, jakarta selatan, dadan menyoroti pentingnya gizi seimbang bagi anak-anak, terutama di kalangan masyarakat miskin yang kesulitan memenuhi kebutuhan gizi yang memadai.
 
menurut dadan, sebagian besar anak dari kalangan miskin di indonesia tidak mendapatkan makanan yang bergizi seimbang, yang dapat berdampak langsung pada perkembangan fisik dan kecerdasan mereka di masa depan. 
 
ia menekankan, tanpa intervensi yang tepat, generasi yang akan datang berpotensi menjadi tenaga kerja dengan kualitas yang lebih rendah, yang akan menghambat kemajuan negara.
 
dadan bahkan bercanda, mengaitkan kondisi ini dengan kekalahan timnas pssi dalam beberapa pertandingan terakhir. 
 
menurutnya, kekalahan itu bisa jadi disebabkan oleh kekurangan gizi para pemain yang mempengaruhi stamina dan performa mereka selama pertandingan. 
 
"jangan heran kalau pssi itu sulit menang, karena mereka bermain 90 menit dengan kondisi fisik yang kurang optimal," katanya. 
 
namun, ia juga mengapresiasi perbaikan yang terjadi di pssi, terutama setelah adanya pemain naturalisasi yang kemungkinan memiliki asupan gizi lebih baik.
 
lebih lanjut, dadan mengungkapkan bahwa program makan bergizi gratis (mbg) yang diluncurkan pemerintah sebagai bagian dari proyek strategis nasional (psn) bertujuan untuk mengatasi masalah ini. program ini bertujuan untuk menjangkau 82,9 juta penerima, mulai dari ibu hamil hingga anak-anak usia sekolah menengah atas. 
 
dengan demikian, diharapkan pada 2045 nanti, indonesia akan memiliki sumber daya manusia (sdm) yang lebih sehat, cerdas, dan produktif, siap untuk berkontribusi pada kemajuan bangsa.
 
melalui investasi besar-besaran dalam program gizi ini, dadan berharap kualitas sdm indonesia akan meningkat, yang tidak hanya berdampak pada olahraga, tetapi juga pada sektor-sektor lainnya yang membutuhkan tenaga kerja terampil dan berpendidikan. (*)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Radar Lambar - Rabu, 7 Mei 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan