Perlu Uang? Akun X Tidak Aktif Kini Bisa Dijual Seharga Harga Mulai Rp168 Juta

Ilustrasi. Akun-akun X yang tidak aktif tersebut bisa dilelang dengan harga mulai Rp160 jutaan. Foto Twitter @TancrediPalmeri--
Radarlambar.bacakoran.co- Platform media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, dilaporkan tengah menyiapkan program penjualan akun-akun tidak aktif sebagai bagian dari upaya mendongkrak pendapatan perusahaan.
Akun-akun tersebut direncanakan dilelang dengan harga awal sekitar US$10.000 atau Rp168 juta, dan bisa mencapai lebih dari US$500.000 atau sekitar Rp842 juta tergantung nama pengguna yang ditawarkan.
Langkah ini tampak sebagai kelanjutan dari rencana yang pernah disampaikan Elon Musk sejak mengambil alih kepemilikan perusahaan.
Musk sejak awal menyatakan keinginannya untuk membebaskan ruang nama pengguna dengan menghapus akun-akun tidak aktif, seperti yang dilakukan pada Mei 2023 lalu.
Kini, X mulai mengembangkan program yang lebih terstruktur, yang memungkinkan Organisasi Terverifikasi—yakni perusahaan atau institusi dengan langganan senilai US$1.000 per bulan—untuk secara resmi mengajukan penawaran terhadap nama akun yang tidak aktif.
Informasi tentang rencana ini pertama kali terungkap melalui pembaruan di aplikasi web X yang ditemukan oleh reverse engineer Nima Owji.
Ia mencatat bahwa fitur baru ini mulai diuji pada Rabu, 2 April 2025. Meskipun situs resmi untuk mengakses lelang ini belum tersedia untuk publik, kolom FAQ dan proses "penyelidikan akun" telah mulai dikembangkan untuk memfasilitasi calon pembeli.
Menurut informasi yang dihimpun TechCrunch, calon pembeli akan dibantu oleh sistem bot untuk memulai proses pencarian dan pengecekan ketersediaan nama akun. Bila tersedia, X akan merespons dalam waktu tiga hari kerja. Setelah pembelian disetujui, nama akun akan dipindahkan kepada pembeli dalam kurun satu hingga dua hari, atau bisa juga ditransfer ke akun lain milik organisasi tersebut.
Gagasan untuk memonetisasi nama akun yang tidak aktif sudah muncul sejak awal 2023. The New York Times sempat melaporkan bahwa X mempertimbangkan lelang daring sebagai salah satu mekanisme penjualan. Pada November 2023, Forbes juga menyebut bahwa X mulai mencari calon pembeli potensial meski belum ada peluncuran resmi.
Dengan hadirnya program ini, X membuka jalur pendapatan baru di luar langganan, iklan, dan akses API untuk pengembang. Di sisi lain, kebijakan ini juga bisa mendorong pengguna X yang masih aktif untuk lebih terlibat, agar akun mereka tidak dikategorikan sebagai tidak aktif dan diambil alih oleh pihak lain.
Langkah ini menandai strategi agresif X dalam mengelola aset digital di tengah tekanan untuk meningkatkan pendapatan perusahaan, sekaligus menunjukkan perubahan orientasi bisnis pascaakuisisi oleh Elon Musk.(*)