Penemuan Patung Langka Ungkap Peran Pendeta Perempuan di Pompeii Kuno

Penemuan Patung Langka Ungkap Peran Pendeta Perempuan di Pompeii Kuno. Foto/net--

Radarlambar.bacakoran.co -Di tengah penggalian makam yang berlangsung di Pompeii, Italia, sebuah temuan mengejutkan mengungkap sisi baru dari kehidupan di kota kuno yang hancur akibat letusan Gunung Vesuvius pada tahun 79 M. Dua patung langka seukuran manusia ditemukan di luar gerbang Porto Sarno, menggambarkan seorang pria dan seorang wanita berpakaian toga. Namun, yang lebih menarik, patung perempuan ini membawa pesan kuat tentang kekuatan dan kedudukan pendeta perempuan di Pompeii.

Patung Perempuan yang Memancarkan Kekuasaan

Patung perempuan tersebut sedikit lebih tinggi dari pria yang berada di sampingnya. Tidak hanya itu, perempuan ini mengenakan perhiasan mewah yang menunjukkan statusnya yang tinggi, termasuk anting-anting, gelang, cincin, dan kalung dengan liontin bulan sabit. Liontin ini bukan sekadar perhiasan; dalam kebudayaan kuno, simbol bulan sabit dipercaya memiliki makna yang dalam—sebagai pelindung dari kekuatan jahat dan simbol kesuburan serta kelahiran kembali, terkait erat dengan siklus bulan.

Simbol Pemujaan pada Dewi Ceres

Lebih lanjut, patung perempuan ini mengenakan tunik yang ditutupi dengan jubah, memegang gulungan papirus dan daun salam. Daun salam sering digunakan dalam upacara keagamaan untuk memurnikan dan memberkati tempat-tempat suci. Semua atribut ini menunjukkan bahwa perempuan tersebut adalah seorang pendeta dari kultus Ceres, dewi kesuburan dan pertanian, yang memiliki peran penting dalam kehidupan spiritual kota Pompeii.

Pentingnya Peran Perempuan dalam Agama Pompeii

Gabriel Zuchtriegel, direktur taman arkeologi Pompeii, menekankan bahwa perhiasan yang dikenakan oleh perempuan tersebut menunjukkan status yang lebih tinggi daripada pria di sampingnya. Ini bisa jadi indikasi bahwa perempuan itu adalah pendeta dengan kedudukan yang lebih tinggi, sementara pria tersebut kemungkinan adalah pendeta atau bahkan anak dari perempuan tersebut.

Penemuan ini memberi bukti kuat tentang keberadaan pendeta perempuan dalam pemujaan dewi Ceres di Pompeii. Hal ini sangat langka, mengingat sulitnya menemukan relief pendeta perempuan yang memegang benda-benda keagamaan mereka di wilayah Italia Selatan. Patung ini menjadi bukti baru yang menggugah tentang peran penting pemujaan terhadap dewi Ceres di kota kuno ini.

Temuan yang Membuka Lembar Baru Sejarah Pompeii

Kota Pompeii, yang terkubur di bawah abu dan kaca vulkanik selama hampir dua milenium, masih terus mengungkapkan banyak misteri. Penggalian yang dilakukan dalam Proyek Penelitian Investigasi Arkeologi Kematian di Pompeii, yang dimulai pada Juli 2024, berhasil menggali lebih dalam tentang kehidupan sehari-hari, ritual, dan keyakinan orang-orang Pompeii.

Patung-patung ini kini sedang dipugar dan akan dipamerkan dalam pameran bertajuk "Menjadi Perempuan di Pompeii Kuno" yang akan dibuka pada 16 April di taman arkeologi tersebut. Ini adalah kesempatan langka bagi kita untuk lebih memahami bagaimana perempuan di Pompeii, terutama mereka yang berperan dalam agama, mendapatkan tempat dalam struktur sosial yang sangat patriarkal pada masa itu.

Dengan penemuan ini, kita tidak hanya melihat keindahan seni dan patung yang bertahan dalam waktu, tetapi juga mengenal lebih jauh bagaimana perempuan memainkan peran penting dalam kebudayaan dan agama masyarakat kuno yang kini terabadikan dalam sejarah.

Jangan lewatkan! Pameran ini pasti akan memberikan wawasan baru tentang peran perempuan di dunia kuno—sebuah tema yang jarang disorot namun memiliki arti mendalam dalam memahami peradaban Pompeii dan kehidupan di masa lampau. (*)




Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan