Langkah Strategis Rusia dan Gejolak Baru di Asia-Pasifik, Biak Jadi Sorotan

Pesawat Tempur Su-57 Rusia. - Foto Dok/Net--
RADARLAMBAR.NACAKORAN.CO — Isu geopolitik kembali menghangat di kawasan Asia-Pasifik. Nama Biak, sebuah pulau kecil di ujung timur Indonesia, mendadak mencuri perhatian dunia internasional.
Penyebabnya adalah dugaan rencana Rusia untuk menempatkan pesawat tempur di Pangkalan Udara Manuhua, sebuah lokasi strategis yang berada tak jauh dari jalur pelayaran internasional dan dekat dengan kawasan Australia.
Meski pemerintah Indonesia telah menyatakan secara resmi bahwa tidak ada kerja sama militer dengan Rusia yang melibatkan penempatan pasukan atau alat utama sistem senjata asing di wilayahnya, isu ini tetap bergulir dan menimbulkan keresahan, terutama di kalangan negara-negara Barat.
Strategi Rusia di Kawasan: Lebih dari Sekadar Isu Pangkalan
Langkah Rusia yang dikabarkan ingin memperluas kehadiran militernya di wilayah timur Indonesia tidak bisa dilepaskan dari kepentingan strategisnya di kawasan Asia-Pasifik. Ada tiga alasan utama mengapa Biak menjadi incaran Moskow.
Pertama, Rusia tampaknya berupaya menciptakan penyeimbang terhadap dominasi Amerika Serikat dan sekutunya di kawasan.
Dengan menempatkan kekuatan militer di titik-titik penting Asia-Pasifik, Rusia ingin memastikan bahwa keberadaan Barat tidak berkembang tanpa tandingan.
Biak, yang letaknya dekat dengan Australia dan berada di jalur pelayaran vital, menjadi lokasi yang sangat menarik untuk misi semacam itu.
Kedua, upaya ini juga dilihat sebagai bagian dari strategi Rusia dalam mempererat hubungan dengan negara-negara Asia Tenggara.
Selama beberapa tahun terakhir, Rusia aktif menjalin kerja sama pertahanan dan ekonomi dengan berbagai negara di kawasan, termasuk Indonesia.
Meskipun penempatan militer ditolak, inisiatif tersebut memperlihatkan ambisi Rusia untuk menjalin relasi yang lebih erat dalam spektrum yang lebih luas, termasuk pertahanan regional.
Ketiga, Biak menyimpan nilai strategis dalam hal sumber daya alam dan kontrol terhadap jalur pelayaran utama.
Penguasaan atau pengawasan terhadap wilayah ini membuka peluang besar bagi Rusia untuk mengamankan kepentingan logistik dan ekonominya, termasuk potensi eksplorasi sumber daya yang melimpah di wilayah Papua dan sekitarnya.