Langkah Strategis Rusia dan Gejolak Baru di Asia-Pasifik, Biak Jadi Sorotan

Pesawat Tempur Su-57 Rusia. - Foto Dok/Net--

 

Keresahan di Pihak Barat

Kabar mengenai potensi kehadiran militer Rusia di Biak tak pelak memicu reaksi keras dari negara-negara tetangga. 

Australia, sebagai negara yang berbatasan langsung dengan kawasan ini, menunjukkan kekhawatiran mendalam atas potensi eskalasi militer di sekitarnya. 

Ketegangan seperti ini menambah rumit dinamika kawasan yang sebelumnya telah diramaikan oleh persaingan antara Amerika Serikat dan China.

Meski Indonesia telah menyatakan komitmennya pada kebijakan luar negeri yang bebas dan aktif—menolak keberadaan pangkalan asing dalam bentuk apapun di wilayahnya—isu ini tetap menjadi cerminan dari betapa intensnya tarik-menarik kekuatan global di kawasan Asia-Pasifik.

 

Kawasan yang Semakin Taktis

Kasus Biak menegaskan satu hal: Asia-Pasifik tak lagi sekadar panggung ekonomi, tetapi juga arena strategis bagi kekuatan militer dunia. 

Persaingan antara negara-negara besar seperti Amerika Serikat, China, dan Rusia makin terasa, bahkan menjangkau wilayah-wilayah yang sebelumnya dianggap netral atau jauh dari radar konflik geopolitik.

Indonesia dan negara-negara lain di kawasan kini dihadapkan pada pilihan yang tidak mudah. Menjaga kedaulatan dan netralitas sembari tetap terbuka terhadap kerja sama internasional menjadi tantangan yang semakin kompleks. 

Namun di tengah tekanan dan godaan dari berbagai kekuatan besar, menjaga stabilitas dan keamanan regional tetap menjadi prioritas yang tak bisa ditawar. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan