Setelah 20 Tahun Mati, NASA Kembali Nyalakan Wahana Sejauh 25,5 Miliar Km dari Bumi

Ilustrasi. NASA berhasil menghidupkan kembali mesin pendorong Voyager 1 setelah wahana antariksa itu mengalami gangguan komunikasi. Foto NASA--
Radarlambar.bacakoran.co- Wahana antariksa Voyager 1 kembali menunjukkan keajaibannya. Setelah lebih dari dua dekade mengalami kerusakan pada sistem pendorong utama, badan antariksa Amerika Serikat (NASA) berhasil mengaktifkan kembali komponen penting tersebut demi menjaga kelangsungan misi yang sudah berlangsung selama 47 tahun.
Voyager 1, yang kini berada sejauh 25,5 miliar kilometer dari Bumi, mengalami gangguan dalam menjaga arah antenanya tetap menghadap ke Bumi. Masalah ini mengancam komunikasi sekaligus keselamatan misi yang sudah melampaui batas tata surya dan kini menjelajahi ruang antarbintang.
Kendati selama ini wahana mengandalkan pendorong cadangan untuk menjaga orientasi, akumulasi residu propelan membuat insinyur NASA khawatir sistem itu juga akan gagal dalam waktu dekat. Demi mencegah kehilangan kendali atas wahana, tim NASA mengambil keputusan berani: mencoba kembali menyalakan pendorong utama yang rusak sejak 2004 akibat matinya sistem pemanas.
Dugaan tim terhadap kerusakan ternyata tepat. Mereka memperkirakan kerusakan bukan terletak pada pendorong itu sendiri, melainkan pada sakelar daya pemanas yang sempat terganggu. Setelah sistem dikembalikan ke posisi semula, pendorong utama berhasil hidup kembali.
Manajer misi Voyager, Kareem Badaruddin, menyebut keberhasilan ini sebagai pencapaian yang tidak diduga. Tim bahkan sempat mengira Voyager 1 tidak akan bertahan sejauh ini. Padahal sejak awal peluncuran pada 1977, misi Voyager hanya dirancang untuk berlangsung selama empat tahun.
Kini, setelah nyaris lima dekade, Voyager 1 dan saudara kembarnya Voyager 2 masih aktif mengirimkan data dari luar heliosfer, wilayah di luar pengaruh langsung matahari. Untuk menjaga daya tahan, NASA terus mematikan sistem-sistem yang dianggap tidak penting, termasuk pemanas untuk instrumen ilmiah. Namun meski bekerja dalam suhu ekstrem, instrumen itu tetap menunjukkan kinerja baik.
Dengan pendorong utama yang kembali berfungsi, harapan baru muncul agar Voyager 1 bisa bertahan setidaknya hingga tahun depan dan terus menjadi saksi bisu pengembaraan umat manusia di ruang antariksa.(*)