Warga Balong Geger, Buronan Interpol Sempat Tinggal di Ponorogo?

Dewi Astutik. -Foto Radar Grup-

Radarlambar.bacakoran.co – Warga Dukuh Sumber Agung, Desa/Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, dikejutkan dengan kabar bahwa seorang perempuan bernama Dewi Astutik (43) yang disebut-sebut sebagai buronan Interpol, diduga pernah tinggal di wilayah mereka.

Nama Dewi mencuat setelah aparat gabungan mengungkap kasus besar penyelundupan narkoba jenis sabu seberat 2 ton di wilayah perairan Kepulauan Riau. Perempuan kelahiran 8 April 1983 itu disebut sebagai salah satu otak di balik jaringan internasional yang terhubung dengan sindikat Fredy Pratama. Berdasarkan dokumen resmi, ia tercatat sebagai warga Dukuh Sumber Agung RT 01 RW 01, Desa Balong.

Namun, klaim tersebut justru memunculkan tanda tanya besar di kalangan warga. Sejumlah warga, termasuk perangkat dusun, menyatakan tidak mengenal nama Dewi Astutik. Meski alamat dalam dokumen identitas sesuai, tak ada satu pun warga yang merasa pernah melihat atau mengetahui keberadaan sosok tersebut.

Setelah informasi ini mencuat ke publik, sejumlah petugas kepolisian dikabarkan sempat melakukan pengecekan langsung ke lapangan. Mereka mendatangi lokasi yang sesuai dengan alamat yang tertera dalam dokumen Dewi Astutik. Hasil dari penelusuran itu menguatkan dugaan bahwa identitas yang digunakan kemungkinan palsu, mengingat tidak ada jejak kehidupan ataupun pengakuan dari warga sekitar mengenai keberadaan perempuan dengan nama tersebut.

Sementara itu, di tengah kebingungan warga, muncul dugaan lain yang menyebut bahwa perempuan dalam foto-foto buronan yang beredar memiliki kemiripan dengan seorang warga berinisial PA. Perempuan ini diketahui pernah menetap di Dukuh Sumber Agung setelah menikah dengan warga setempat. Beberapa tahun terakhir, PA diketahui bekerja sebagai tenaga kerja wanita (TKW) di luar negeri dan terakhir terlihat kembali ke rumah sekitar satu tahun lalu sebelum kembali merantau.

Hingga kini, aparat penegak hukum terus mendalami kemungkinan bahwa Dewi Astutik menggunakan identitas palsu untuk mengelabui aparat dan masyarakat. Dugaan tersebut diperkuat dengan nihilnya informasi valid dari lingkungan tempat yang tercantum sebagai alamat resmi.

Kasus ini menjadi perhatian nasional karena besarnya jumlah barang bukti dan keterkaitannya dengan jaringan narkotika internasional. Penelusuran terhadap identitas asli dan keberadaan Dewi Astutik masih terus dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) bekerja sama dengan Interpol (*/rinto)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan