Ajang Adu Bakat Pelajar Sukses Digelar, Siswa SMA/Sederajat Unjuk Prestasi di FLS3N dan O2SN 2025

PEMBUKAAN : Pelaksanaan pembukaan FLS3N dan O2SN tingkat Kabupaten Pesisir Barat, Selasa, 10 Juni 2025, berjalan sukses. Foto Yayan--

PESISIR TENGAH - Semangat kompetisi dan kreativitas siswa-siswi tingkat SMA/SMK/MA di Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) kembali digelar melalui pelaksanaan seleksi Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N) serta Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tahun 2025. Kegiatan pembukaan berlangsung sukses pada Selasa, 10 Juni 2025, di Aula Gedung Serba Guna (GSG) SMAN 1 Pesisir Tengah.

Hadir dalam kesempatan itu, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kabupaten Pesbar, Putrawan Jaya Ningrat, S.Pd., M.Si., seluruh kepala sekolah SMA, SMK, dan MA se-Kabupaten Pesbar, jajaran dewan juri, serta para tamu undangan lainnya. Kegiatan seleksi tahunan ini menjadi wadah penting dalam menggali dan menyalurkan potensi peserta didik di berbagai bidang, baik seni, sastra maupun olahraga.

Dalam sambutannya, Putrawan menekankan bahwa FLS3N dan O2SN bukan hanya sekadar seremoni atau kegiatan formal rutin, tetapi merupakan panggung aktualisasi diri bagi para pelajar yang memiliki minat dan bakat di luar bidang akademik.

“Ini bukan hanya ajang seremoni, tapi juga merupakan momen bagi siswa untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya di setiap bidang, terutama dalam setiap cabang yang dilombakan dalam kegiatan ini,” ujarnya. 

Dijelaskannya, seleksi ini menjadi bagian dari proses panjang dalam pembinaan karakter, kreativitas, serta kompetensi siswa. Sekolah, diharapkan dapat memfasilitasi siswa secara optimal agar mereka mampu tampil percaya diri dan meraih prestasi maksimal. Tingginya antusiasme siswa terlihat dari banyaknya peserta yang mengikuti berbagai cabang lomba. Untuk seleksi O2SN tahun 2025, cabang karate diikuti oleh lima peserta, sementara cabang pencak silat diikuti oleh delapan peserta.

“Meski jumlah peserta di bidang olahraga masih terbatas, namun kualitas penampilan mereka diharapkan mampu bersaing di tingkat provinsi nanti,” jelasnya.

Sementara itu, di bidang seni dan sastra yang tergabung dalam FLS3N, jumlah dan variasi cabang lomba jauh lebih beragam. Untuk cabang baca puisi, tercatat sebanyak 14 peserta ambil bagian, sementara untuk cipta puisi diikuti oleh 9 peserta. Cabang monolog diikuti oleh delapan peserta, dan cabang menyanyi solo, baik putra maupun putri, diikuti oleh 22 peserta jumlah yang cukup menggambarkan minat besar di bidang vokal.

“Tak ketinggalan, cabang instrumen solo gitar juga menjadi favorit dengan enam peserta menunjukkan kebolehannya memainkan alat musik tersebut. Di bidang seni rupa dan media digital, cabang desain poster diikuti oleh tujuh peserta,” katanya.

Kemudian, kata dia, komik digital enam peserta, dan fotografi lima peserta. Dua tim dengan total enam orang ikut serta dalam lomba film pendek, menyajikan karya visual kreatif dari sudut pandang remaja. Menariknya, lomba jurnalistik diikuti oleh tiga peserta, sementara cabang menulis cerpen diikuti oleh sepuluh peserta. Seni tari dan musik tradisional juga tak kalah bergairah. Tari kreasi menampilkan 16 peserta yang siap menunjukkan keanggunan gerak dan kekayaan budaya lokal.

“Kreativitas musik tradisional diikuti oleh tiga tim dengan total 15 peserta. Cabang kriya diikuti oleh delapan peserta yang memamerkan keterampilan tangan dalam menciptakan karya seni yang bernilai estetika dan fungsi. Sayangnya, untuk cabang cipta lagu belum ada peserta yang mendaftar. Meskipun begitu, panitia berharap tahun-tahun mendatang akan semakin banyak siswa yang berani mengekspresikan diri dalam bentuk karya cipta music,” ujarnya.

Masih kata dia, lebih dari sekadar ajang perlombaan di tingkat kabupaten, seleksi FLS3N dan O2SN ini juga menjadi pintu gerbang menuju kompetisi yang lebih tinggi. Peserta yang berhasil meraih juara pertama di masing-masing cabang akan mewakili Kabupaten Pesbar pada ajang serupa di tingkat Provinsi Lampung dalam waktu dekat. Putrawan menegaskan bahwa para perwakilan kabupaten harus benar-benar dipersiapkan secara maksimal, baik dari sisi teknis maupun mental bertanding.

“Khususnya untuk juara pertama dari setiap tangkai perlombaan itu akan mewakili daerah untuk mengikuti kegiatan FLS3N dan O2SN tingkat Provinsi tahun 2025,” tandasnya. (yayan/*) 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan