Antrian BBM Mengular di SPBU, Warga Minta Penambahan Kuota

SPBU Satu Harga Kecamatan Pagardewa kekurangan stok BBM Bersubsidi imbas kenaikan harga kopi. Foto Dok--
SEKINCAU - Pemerintah Kabupaten Lampung Barat, didesak untuk segera mengajukan penambahan kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi kepada pemerintah pusat. Hal ini menyusul tingginya kebutuhan energi seiring membaiknya kondisi ekonomi warga, terutama petani kopi.
Sejak 2024, harga komoditas kopi robusta mengalami tren kenaikan signifikan. Kabupaten Lampung Barat, yang menjadi salah satu sentra penghasil kopi robusta nasional, turut merasakan dampak positif dari kenaikan harga tersebut. Indikator ekonomi lokal menunjukkan peningkatan kepemilikan kendaraan pribadi dan intensifikasi penggunaan mesin pengolahan hasil pertanian.
Namun, kenaikan permintaan energi belum diimbangi dengan pasokan BBM yang memadai. Antrean panjang kendaraan di SPBU menjadi pemandangan yang umum di berbagai wilayah di Lampung Barat. Bahkan, sejumlah SPBU dilaporkan kehabisan stok sebelum jam operasional berakhir.
“Untuk warga di pedalaman, seperti kami yang berada di kebun, sangat sulit memperoleh BBM, baik untuk motor maupun mesin penggiling kopi,” kata Umar, warga Kecamatan Sekincau, Selasa (10/6/2025).
Ia berharap pemerintah daerah dapat segera berkoordinasi dengan Pertamina guna menambah kuota BBM subsidi, seperti pertalite, agar roda ekonomi masyarakat tidak terhambat.
Hingga kini, belum ada langkah konkret dari pemerintah kabupaten maupun otoritas energi untuk menyesuaikan pasokan BBM dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat di sektor transportasi dan pertanian. (rinto/nopri)