Amazon Perketat Persaingan Satelit LEO, Starlink Hadapi Tantangan Serius

Radarlambar.bacakoran.co – Dominasi Starlink dalam industri internet berbasis satelit mulai mendapat tekanan dari para pesaing utama, salah satunya Amazon. Melalui Project Kuiper, perusahaan milik Jeff Bezos itu menargetkan perluasan koneksi internet global dengan memanfaatkan konstelasi satelit di orbit rendah Bumi (LEO).

Pada 16 Juni mendatang, Amazon dijadwalkan meluncurkan 27 satelit tambahan menggunakan roket Atlas V milik United Launch Alliance (ULA) dari Cape Canaveral, Florida. Ini merupakan misi kedua, menyusul peluncuran perdana tujuh minggu sebelumnya yang mengorbitkan jumlah satelit yang sama. Satelit-satelit ini dirancang untuk menambah kapasitas dan jangkauan jaringan broadband Kuiper secara bertahap.

Starlink, yang dikelola oleh SpaceX, masih menjadi pemimpin pasar dengan lebih dari 7.000 satelit aktif dan basis pelanggan global mencapai lebih dari 5 juta sejak diluncurkan pada 2019. Namun, dengan strategi peluncuran agresif, Amazon berupaya menyaingi capaian tersebut melalui target 3.200 satelit aktif di fase awal. Sekitar 80 misi peluncuran telah dijadwalkan guna merealisasikan proyek ini.

Untuk mendukung ambisinya, Amazon telah mengamankan kontrak peluncuran menggunakan berbagai platform roket, termasuk enam peluncuran tambahan dengan ULA Atlas V, 38 misi dengan roket Vulcan Centaur, serta sejumlah penerbangan dengan armada Arianespace, Blue Origin, dan Falcon 9 milik SpaceX.

Layanan internet Kuiper ditargetkan mulai tersedia secara global pada akhir 2025 setelah mengaktifkan minimal 1.000 satelit pertama. Peningkatan jumlah satelit menjadi 3.200 unit diharapkan akan memperkuat kualitas koneksi serta stabilitas jaringan, sekaligus menambah kapasitas untuk menjangkau lebih banyak pengguna di wilayah terpencil.

Persaingan di sektor internet satelit LEO kini memasuki fase kritis, di mana teknologi, kapasitas produksi, serta kecepatan implementasi menjadi faktor kunci keberhasilan. Dengan masuknya Amazon secara agresif, lanskap industri internet orbit rendah diproyeksikan akan semakin kompetitif, memunculkan dinamika baru dalam akses broadband global.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan