Perombakan Direksi di Empat Subholding Pertamina Resmi Berlaku Mulai 8 Juli 2025

PT Pertamina menjadi salah satu perusahaan dengan aset terbesar di Indonesia. -Foto-net.--

Radarlambar.bacakoran.co PT Pertamina (Persero) resmi melakukan perombakan jajaran direksi pada empat subholding utama perusahaan, yakni Pertamina Hulu Energi (PHE), Pertamina International Shipping (PIS), Pertamina Patra Niaga (PPN), dan Pertamina Gas (Pertagas). Langkah strategis ini bertujuan untuk memperkuat dukungan terhadap kebijakan pemegang saham serta meningkatkan kinerja dan kepatuhan di masing-masing subholding.

 

Di Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo kini menjabat sebagai Direktur Utama menggantikan posisi sebelumnya yang diemban Riva Siahaan. Sementara itu, posisi Wakil Direktur Utama ditempati oleh Achmad Muchtasyar yang sebelumnya merupakan Direktur Jenderal Migas di Kementerian ESDM. Susunan direksi lainnya diisi oleh sejumlah nama baru yang memperkuat berbagai bidang, mulai dari keuangan hingga pemasaran.

 

Pada Pertamina Hulu Energi, Awang Lazuardi mengambil alih posisi Direktur Utama, menggantikan Chalid Said Salim. Selain itu, penunjukan Mery Luciawaty sebagai Direktur Pengembangan dan Produksi serta Edy Karyanto sebagai Direktur Perencanaan Strategis diharapkan dapat membawa inovasi dan peningkatan efisiensi operasional. Direksi lainnya turut mengalami perubahan guna mendukung transformasi bisnis PHE.

 

Perubahan signifikan juga terjadi di Pertamina International Shipping, di mana Surya Tri Harto mengisi posisi Direktur Utama menggantikan Yoki Firnandi yang terjerat masalah hukum. Dewi Kurnia Salwa kemudian mengambil alih jabatan Direktur SDM dan Penunjang Bisnis, menegaskan fokus pada pengelolaan sumber daya manusia dan bisnis baru dalam industri pelayaran Pertamina.

 

Sedangkan di Pertamina Gas (Pertagas), Indra Pehulisa Sembiring dipilih sebagai Direktur Utama menggantikan Gamal Imam Santoso. Perombakan direksi ini juga melibatkan pengisian posisi strategis lainnya seperti Direktur Komersial, Teknik dan Operasi, serta Manajemen Risiko. Perubahan ini diharapkan dapat memperkuat peran Pertagas dalam memenuhi kebutuhan energi gas nasional.

 

Seluruh perubahan jajaran direksi di empat subholding Pertamina ini mulai berlaku efektif sejak Selasa, 8 Juli 2025. Perombakan tersebut merupakan bagian dari upaya besar PT Pertamina untuk menyesuaikan diri dengan dinamika industri energi sekaligus meningkatkan daya saing perusahaan di tingkat regional maupun global. (*)

 

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan