Hingga Pertengahan Tahun, Realisasi Dana Perimbangan Rp390 Miliar

Realisasi Dana Perimbangan. Foto Ilustrasi--
BALIKBUKIT - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Barat mencatat capaian menggembirakan dalam pengelolaan pendapatan daerah dari dana perimbangan. Hingga pertengahan tahun 2025, realisasi dana perimbangan telah mencapai lebih dari Rp390 miliar, atau sekitar 47,80 persen dari total target tahunan sebesar Rp815 miliar lebih.
Plt. Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Lampung Barat, Sumadi, S.I.P., M.M., mengungkapkan bahwa meskipun belum sepenuhnya optimal, aliran dana dari pemerintah pusat melalui skema perimbangan ini berjalan cukup stabil dan menjanjikan.
“Untuk dana perimbangan, hingga pertengahan Juni 2025 sudah terealisasi Rp390 miliar lebih. Dana ini menjadi tulang punggung fiskal daerah karena mencakup komponen penting seperti DBH, DAU, dan DAK,” jelas Sumadi, Minggu (13/7/2025)
Sumadi merinci tiga komponen utama dana perimbangan yaitu Dana Alokasi Umum (DAU) menjadi kontributor terbesar, dengan realisasi sebesar Rp293 miliar lebih dari target Rp557 miliar lebih, atau mencapai 52.64persen. DAU berperan besar dalam menopang belanja pegawai dan pelayanan dasar.
Lalu, Dana Bagi Hasil (DBH) baru terealisasi sekitar Rp7 miliar lebih, dari target Rp16 miliar lebih, atau sekitar 42.29 persen. Dana ini berasal dari pembagian pajak dan sumber daya alam yang dikelola pemerintah pusat.
Serta Dana Alokasi Khusus (DAK) menunjukkan dua wajah. Untuk DAK Non Fisik, seperti dana BOS dan layanan kesehatan, telah terealisasi sebesar Rp89 miliar lebih (56.81 persen) dari target Rp157 miliar. Namun, DAK Fisik yang diperuntukkan bagi proyek infrastruktur belum ada realisasinya dari target Rp84 miliar lebih.
“DAK Fisik memang umumnya baru terealisasi di semester kedua, karena butuh persiapan teknis dan administrasi. Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait agar realisasi bisa maksimal,” imbuh Sumadi.
Menurut Sumadi, dana perimbangan bukan sekadar angka dalam neraca keuangan, melainkan sumber daya vital untuk mendukung berbagai program pembangunan. Dana ini digunakan untuk pembiayaan sektor strategis seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur, sehingga pemerataan pembangunan di Lampung Barat bisa terus berjalan.
“Setiap rupiah dari dana perimbangan membawa dampak langsung bagi masyarakat. Mulai dari pembangunan jalan, layanan sekolah, hingga peningkatan layanan kesehatan,” tegasnya.
Dengan semester kedua yang segera berlangsung, Pemkab Lampung Barat berharap percepatan penyaluran, khususnya untuk DAK Fisik, bisa digenjot. “Mudah-mudahan dana perimbangan bisa terealisasi 100 persen sebelum akhir Desember,” harapnya. (lusiana)