Empat Sekolah Raih Predikat Adiwiyata Tingkat Kabupaten

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Lampung Barat M Henry Faisal, S.H, M.H.--
BALIKBUKIT - Upaya menciptakan generasi cinta lingkungan terus digalakkan di Kabupaten Lampung Barat. Salah satu buktinya, empat sekolah resmi ditetapkan sebagai Sekolah Adiwiyata Tingkat Kabupaten tahun 2025, melalui Keputusan Bupati Lampung Barat Nomor: B/237/KPTS/III.13/2025.
Empat sekolah yang berhasil meraih predikat tersebut adalah SD Negeri 1 Padang Cahya Kecamatan Balik Bukit, SD Negeri 2 Gunung Terang Kecamatan Air Hitam, SD Negeri 3 Way Petai Kecamatan Sumberjaya, serta MTs Nurul Iman Kecamatan Sekincau
Penetapan ini menjadi bukti nyata komitmen sekolah-sekolah di Lampung Barat dalam menanamkan nilai-nilai kepedulian dan budaya lingkungan hidup (PBLHS) kepada seluruh warga sekolah, mulai dari siswa, guru, hingga tenaga kependidikan.
Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lampung Barat, M. Henry Faisal, S.H., M.H., tahun ini pihaknya menerima 7 usulan Calon Sekolah Adiwiyata, yang terdiri dari berbagai jenjang dan wilayah.
“Dari 7 sekolah yang mendaftar, 6 memenuhi persyaratan administrasi. Setelah dilakukan verifikasi lapangan, hanya 4 sekolah yang ditetapkan sebagai Sekolah Adiwiyata Tingkat Kabupaten,” ungkap Henry, Minggu (13/7/2025).
Dikatakannya, verifikasi dilakukan selama dua hari, Rabu dan Kamis, 21–22 Mei 2025, oleh Tim Penilai Adiwiyata Kabupaten yang terdiri dari unsur DLH, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kantor Kementerian Agama, serta media lokal.
Dalam proses penilaian, tim verifikator tidak hanya melihat kelengkapan dokumen, tetapi juga menilai secara langsung praktik lingkungan hidup yang diterapkan di sekolah. Aspek yang dinilai meliputi ketersediaan dan pemanfaatan taman sekolah, sistem pengelolaan sampah, kebersihan lingkungan, integrasi materi lingkungan dalam pembelajaran serta partisipasi aktif siswa dan guru dalam kegiatan ramah lingkungan
“Kami melihat secara langsung bagaimana siswa dan guru berinteraksi dalam menjaga lingkungan sekolahnya. Ini bukan soal menyiapkan laporan, tapi pembiasaan yang tumbuh dari budaya sekolah,” jelas Henry.
Dengan prestasi ini, Henry berharap sekolah yang telah dinobatkan sebagai Sekolah Adiwiyata bisa menjadi contoh inspiratif bagi sekolah lain di Lampung Barat.
Program Adiwiyata tidak hanya sekadar penilaian administrasi, tetapi juga mengedepankan praktik nyata di lapangan. “Oleh karena itu, harapannya sekolah-sekolah yang berpredikat Adiwiyata dapat terus menerapkan prinsip ramah lingkungan secara berkelanjutan, dan gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup dengan berbagai aksi nyatanya menjadi pembiasaan sehari-hari serta bisa menjadi sekolah percontohan dan menginspirasi sekolah-sekolah lainnya,” tegas dia
Ia juga mengajak seluruh sekolah di Lampung Barat untuk ikut serta dalam Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBLHS), karena pendidikan lingkungan harus ditanamkan sejak dini agar menjadi karakter generasi penerus bangsa.
“Semoga semangat ini terus menyebar. Kami ingin sekolah di Lampung Barat tidak hanya pintar secara akademik, tapi juga cerdas menjaga lingkungan,” pungkasnya. (lusiana)