Israel Serang Tank Suriah, Ketegangan di Sweida Memuncak

Tank - Milik Israel Foto : VOA Indonesia--

Radarlambar.bacakoran.co -Israel kembali melancarkan serangan militer, kali ini menargetkan tank milik Suriah di tengah eskalasi konflik yang menelan puluhan korban jiwa. Kementerian Dalam Negeri Suriah melaporkan sedikitnya 30 orang tewas dan lebih dari 100 lainnya terluka akibat serangan tersebut.

Serangan ini terjadi di tengah situasi panas di Sweida, wilayah yang mayoritas penduduknya berasal dari etnis Druze. Ketegangan bermula setelah penculikan seorang penjual sayur dari komunitas Druze oleh kelompok bersenjata Badui. Insiden ini memicu bentrokan sengit antara kedua kelompok yang kemudian melibatkan pasukan keamanan Suriah.

Pasukan pemerintah Suriah turun tangan untuk memulihkan ketertiban di Sweida. Namun, bentrokan antara aparat dengan kelompok bersenjata lokal justru semakin memperparah situasi. Pemerintah Suriah menyebut konflik ini sebagai upaya penegakan hukum terhadap kelompok kriminal bersenjata, sementara sebagian pemimpin Druze menolak kehadiran pasukan pemerintah maupun intervensi internasional.

Serangan Israel ke Suriah disebut sebagai bagian dari upaya melindungi komunitas Druze yang terlibat konflik dengan kelompok Badui. Selama beberapa tahun terakhir, Israel memang kerap melakukan serangan udara ke wilayah Suriah dengan alasan membendung pengaruh Iran dan kelompok bersenjata pro-Iran. Namun, keterlibatan kali ini dinilai berbeda karena disertai dalih melindungi etnis minoritas yang juga merupakan bagian dari populasi Israel.

Di tingkat internasional, kekerasan yang terjadi memicu keprihatinan. PBB mendesak semua pihak untuk menahan diri, melindungi warga sipil, serta memulihkan ketenangan di wilayah tersebut. Seruan juga disampaikan agar dialog inklusif dan transisi politik yang kredibel segera diwujudkan di Suriah.

Sementara itu, pemerintah Suriah mengecam keras serangan Israel, menyebutnya sebagai pelanggaran kedaulatan nasional. Mereka juga menyerukan masyarakat untuk menghentikan aksi kekerasan dan menyerahkan senjata ilegal demi memulihkan stabilitas. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan