Misteri Piramida 4.000 Tahun di Dahshur: Jejak Putri yang Dihapus dari Sejarah

Piramida Mesir diterangi lampu ucapan terimakasih tenaga medis yang perangi virus Corona Covid-19. Foto-AP--

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Sebuah penemuan luar biasa kembali mengguncang dunia arkeologi. Di tengah gurun pasir Dahshur, Mesir—lokasi yang selama ini dikenal dengan dua piramida ikoniknya, Piramida Bengkok dan Piramida Merah—sebuah piramida yang tersembunyi selama 4.000 tahun akhirnya terbuka untuk pertama kalinya. Temuan ini bukan hanya memperkaya khazanah sejarah Mesir Kuno, tetapi juga mengungkap sisi gelap dari kekuasaan, pengkhianatan, dan upaya penghapusan jejak seorang tokoh kerajaan.

Segalanya bermula dari penggalian rutin di kawasan pemakaman kuno. Para pekerja secara tak sengaja menemukan struktur batu kapur yang terpotong rapi di bawah timbunan pasir. Temuan tersebut segera menarik perhatian otoritas purbakala Mesir dan memicu penyelidikan intensif oleh tim arkeologi internasional.

Setelah beberapa pekan menggali dan menelusuri lorong-lorong sempit, para peneliti akhirnya mencapai ruang pusat makam. Alih-alih menemukan ruang pemakaman yang rapi dan sakral, mereka justru disambut oleh kekacauan. Barang-barang peninggalan tampak terganggu, namun segel makam masih utuh—menciptakan sebuah paradoks yang membingungkan: tidak ada tanda pembobolan dari luar, tetapi isi makam sudah berantakan.

Misteri ini mengarah pada satu kemungkinan mengejutkan—penjarahan yang terjadi sebelum makam benar-benar ditutup. Dugaan ini mengarah pada peristiwa kelam dalam sejarah kerajaan, mungkin pengkhianatan yang dilakukan oleh orang dalam saat proses pemakaman berlangsung. Intrik istana dan konflik internal bisa saja menjadi pemicunya.

Namun, kejutan terbesar belum berakhir. Setelah mengurai petunjuk dari hieroglif yang rusak di salah satu peti kanopik, para arkeolog berhasil mengidentifikasi penghuni makam. Nama yang muncul adalah Putri Hatshepsut, anggota Dinasti ke-13 Mesir. Ini bukan Hatshepsut yang dikenal sebagai firaun wanita terkenal dari Dinasti ke-18, melainkan sosok baru yang tak pernah disebut dalam sejarah resmi Mesir Kuno.

Fakta bahwa seorang bangsawan kerajaan memiliki piramida pribadi, namun namanya tidak tercatat dalam catatan sejarah, menimbulkan pertanyaan serius. Mengapa seorang putri kerajaan bisa dihapus dari sejarah? Apakah ia korban dari perebutan kekuasaan? Atau mungkin dianggap ancaman oleh penguasa selanjutnya?

Penemuan ini membuka kembali wacana seputar manipulasi sejarah di masa lampau. Bahwa dalam budaya kerajaan, tidak semua kisah dicatat dan tidak semua tokoh dihormati. Ada pula mereka yang sengaja dihapus, dilupakan, dan dikubur bersama rahasia politik yang menyelimutinya.

Kini, penemuan makam Putri Hatshepsut tidak hanya menambah daftar piramida yang ditemukan, tapi juga memperluas pemahaman kita tentang bagaimana Mesir Kuno menjaga, memanipulasi, bahkan mengubur sejarahnya sendiri.

Dahshur kembali membuktikan bahwa Mesir tidak pernah kehabisan kejutan. Di balik gurun yang luas dan reruntuhan yang tampak sunyi, masih banyak rahasia menunggu untuk ditemukan. Seperti Putri yang namanya pernah dilenyapkan dari sejarah, banyak kisah masa lalu mungkin masih tertimbun, menanti untuk kembali bersuara. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan