Lima Titik Dinding Way Laay Terancam Erosi, Pemerintah Pekon Minta Penanganan Segera

AMBLAS : beronjong dinding way laay amblas akibat banjir yang terjadi pada aliran way laay - Foto Dok--
KARYAPENGGAWA – Pemerintah Pekon Penggawa V Ulu, Kecamatan Karyapenggawa, Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), berharap pemerintah daerah dapat menangani lima titik yang ada di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Way Laay yang kini mengalami erosi cukup parah.
Peratin Penggawa V Ulu, Nizam Wanir, mengungkapkan, kerusakan terjadi akibat gerusan aliran sungai yang semakin kuat, terutama ketika debit air meningkat signifikan saat musim hujan. Kondisi ini menyebabkan dinding sungai tergerus, dan beberapa bronjong yang sebelumnya berfungsi sebagai penahan arus kini terancam amblas.
“Dinding sungai di sejumlah titik mengalami erosi yang cukup parah, bahkan ada bronjong yang terancam hanyut terbawa arus akibat tekanan debit air yang tinggi dari Way Laay,” kata dia.
Dijelaskannya, peristiwa banjir besar yang terjadi pada Januari lalu memperburuk kondisi tersebut. Salah satu titik bronjong di wilayah pekon mengalami kerusakan serius akibat derasnya arus sungai.
“Banjir awal tahun lalu menyebabkan struktur bronjong yang telah ada tidak lagi stabil, dan bila kondisi ini terus dibiarkan, bukan tidak mungkin bronjong itu akan amblas dan terbawa arus,” jelasnya.
Menurutnya, keberadaan bronjong sangat vital dalam melindungi tebing sungai dari erosi. Tanpa struktur tersebut, dinding sungai akan terus tergerus, terutama jika terjadi hujan deras yang meningkatkan volume air Way Laay. Hal ini tentu berpotensi besar mengancam permukiman warga serta lahan pertanian di sekitar aliran sungai.
“Kalau dibiarkan tanpa penanganan, gerusan air bisa semakin parah. Kami khawatir tanah di sekitar sungai akan longsor, dan itu sangat berisiko bagi warga kami,” tegasnya.
Ditambahkannya, sejumlah usulan telah disampaikan, mulai dari ke Dinas Pekerjaan Umum dan penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Pesbar dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji-Sekampung serta ke Pemerintah Provinsi Lampung. Langkah tersebut ditempuh dengan harapan adanya alokasi anggaran untuk pembangunan atau perbaikan struktur penahan seperti bronjong di titik-titik yang rawan erosi.
“Kami berharap besar agar pemerintah pusat dan provinsi dapat mengalokasikan anggaran khusus untuk penanganan ini. Jangan sampai kerusakan yang ada saat ini menjadi bencana di kemudian hari,” pungkasnya. (yogi/*)