TP-PKK Pesbar Gelar Lokakarya Peningkatan Kapasitas GEDSI

TP-PKK Pesbar menggelar lokakarya peningkatan kapasitas Gender Equality, Disability, and Social Inclusion (GEDSI). Foto Dok--

PESISIR TENGAH – Dalam upaya memperkuat pemahaman dan implementasi prinsip kesetaraan, inklusi sosial serta perhatian terhadap penyandang disabilitas, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) menggelar lokakarya peningkatan kapasitas Gender Equality, Disability, and Social Inclusion (GEDSI) di Jimbaran Resto Krui, Kecamatan Krui Selatan, Rabu, 6 Agustus 2025.

Hadir dalam kesempatan itu, Ketua TP-PKK Pesbar, Dian Herdiyanti Dedi, S.ST., M.M., bersama Ketua I TP-PKK Dea Derika Topani, S.H., M.Kn., serta narasumber utama Ramadhani Tareq Kemal Pasha, selaku Direktur dari organisasi Aliansi Satu Visi, perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) se-Kabupaten Pesbar.

Dalam sambutannya, Dian Herdiyanti Dedi, menegaskan pentingnya pemahaman konsep GEDSI di berbagai sektor, terutama di bidang pendidikan. Menurutnya, prinsip GEDSI bukan hanya sebatas teori, namun harus diterapkan secara nyata untuk menciptakan lingkungan yang ramah bagi semua kalangan.

“Melalui pendekatan GEDSI, kita dapat memberikan akses yang setara bagi seluruh peserta didik tanpa memandang latar belakang gender, disabilitas, atau kondisi sosial,” ungkapnya.

Dijelaskannya, TP-PKK Pesbar berkomitmen penuh dalam mendorong terciptanya lingkungan sosial yang inklusif, termasuk dalam menyambut anak-anak berkebutuhan khusus di dunia pendidikan.

“Saya yakin, dengan peningkatan kapasitas melalui lokakarya ini, para pendidik, pemangku kepentingan, dan masyarakat dapat lebih memahami serta mengimplementasikan nilai-nilai inklusif di lingkungan masing-masing,” jelasnya.

Melalui kegiatan tersebut, Dian juga mengajak seluruh pihak yang hadir untuk menjadikan kegiatan ini sebagai langkah awal dalam membangun sinergi lintas sektor demi mewujudkan pendidikan yang berkeadilan dan berkesinambungan di Kabupaten Pesisir Barat.

“Pendidikan yang menghargai perbedaan akan melahirkan generasi yang lebih tangguh, toleran, dan berdaya saing. Karena itu, mari kita terus bekerja sama, saling mendukung, dan memastikan tidak ada satu pun yang tertinggal dalam pembangunan,” tutupnya. (yogi/*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan