Tentara Cadangan Israel Frustrasi Soal Strategi Gaza

Ilustrasi tentara israel--

RADARLAMBARBACAKORAN.CO- Situasi konflik di Gaza kembali memanas setelah Israel mengerahkan puluhan ribu prajurit cadangan. Langkah ini disebut sebagai upaya menguasai wilayah yang mereka sebut sebagai “benteng terakhir” Hamas.

Angkatan Darat Israel bahkan menyiapkan tambahan sekitar 40 ribu personel cadangan untuk memperkuat serangan ke Gaza. Keputusan tersebut mendapat restu dari Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bersama kabinet keamanannya yang bertekad mempercepat operasi, meski menghadapi perbedaan pandangan dari internal militer.

Dalam rapat kabinet akhir Agustus 2025, perdebatan berlangsung sengit. Kepala Staf IDF Eyal Zamir menilai rencana operasi berisiko besar, terutama karena masih adanya sandera yang ditahan Hamas serta potensi beban berlebihan bagi militer.

Sejumlah laporan media internasional menyoroti bahwa Israel menghadapi kendala logistik dan kemanusiaan yang membuat operasi berskala besar sulit dilakukan dalam waktu dekat. Militer disebut membutuhkan waktu tambahan untuk menyalurkan bantuan kepada warga sipil Gaza, yang kian tertekan akibat blokade dan kelangkaan kebutuhan pokok.

Di sisi lain, sejumlah prajurit cadangan Israel menyampaikan kekecewaan terhadap strategi pemerintah. Mereka menilai belum ada rencana yang jelas untuk menekan Hamas agar membebaskan sandera, sekaligus meragukan efektivitas operasi besar-besaran.

Sejak bulan lalu, Israel telah melancarkan serangan intensif di Kota Gaza dengan sasaran pusat komando Hamas, gudang senjata, hingga jaringan terowongan. Lebih dari seribu bangunan hancur, menyebabkan ratusan warga terjebak di reruntuhan dan ribuan lainnya kehilangan tempat tinggal. Israel beralasan operasi tersebut penting untuk menjaga keamanan nasional dan melumpuhkan infrastruktur Hamas. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan