Keracunan Massal Siswa di Sukabumi, SPPI dan Pemkot Lakukan Evaluasi

Ilustrasi keracunan makanan. Foto : freepik--
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO – Ratusan siswa di Kecamatan Sukabumi, Kota Bandar Lampung, mengalami gejala keracunan usai mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG), Jumat (29/8/2025). Insiden ini memicu reaksi cepat dari penyelenggara program, pemerintah daerah, hingga DPRD setempat.
Ketua Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) MBG, Deri Rian, menyampaikan pihaknya langsung melakukan penanganan begitu menerima laporan adanya siswa yang sakit. Tim SPPI mendatangi sekolah, rumah sakit, hingga rumah siswa terdampak. “Sebagian besar siswa sudah dalam kondisi membaik,” ujarnya.
SPPI juga mengingatkan sekolah dan orang tua untuk segera mengonsumsi makanan MBG sesuai jadwal, agar tidak menimbulkan risiko kontaminasi. Program ini, kata Deri, akan terus dievaluasi menyeluruh, termasuk kerja sama dengan yayasan penyedia makanan.
Wakil Wali Kota Bandar Lampung, Deddy Amarullah, menyampaikan keprihatinannya atas insiden tersebut. Ia menekankan pentingnya menjamin kualitas dan kebersihan makanan. “Program MBG seharusnya memberi rasa aman dan sehat bagi anak-anak,” katanya.
Ketua Komisi IV DPRD Kota Bandar Lampung, Asroni, juga menilai kasus ini harus menjadi evaluasi serius. Ia menekankan pentingnya pengawasan dari hulu ke hilir, mulai dari pencucian bahan makanan hingga distribusi. “Keselamatan siswa adalah prioritas utama,” ujarnya.
Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung menemukan indikasi bakteri Escherichia coli (E.coli) dalam air bersih yang digunakan dapur penyedia makanan MBG. Kepala Dinas Kesehatan, Muhtadi A Tumenggung, mengatakan 247 siswa terdampak, 12 di antaranya harus dirawat di fasilitas kesehatan. Seluruh biaya pengobatan ditanggung pemerintah kota.
Dapur penyedia makanan MBG yang dikelola Yayasan Asri Amanah Barokah untuk sementara dihentikan operasionalnya. Diskes juga menilai standar kebersihan dapur belum memenuhi syarat. Pemerintah menunggu hasil uji lanjutan dari BPOM untuk memastikan sumber utama kontaminasi.
Kasus keracunan massal ini menjadi perhatian serius semua pihak. Pemerintah kota menegaskan akan memperketat pengawasan program MBG agar distribusi makanan ke sekolah lebih higienis dan aman. (*/nopri)