Aula Kecamatan Suoh Nyaris Ambruk, DPUPR Lambar Segera Turunkan Tim

TERBENGKALAI : Kondisi gedung aula kantor Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat yang nampak terbengkalai dan nyaris ambruk. Foto Dok--

BALIKBUKIT – Kondisi bangunan Aula Kantor Kecamatan Suoh yang nyaris ambruk mendapat tanggapan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Kabupaten Lampung Barat. 

Plt Kepala Dinas PUPR, Mia Miranda, S.T., menegaskan pihaknya akan segera turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan langsung terhadap bangunan tua yang sudah lama tidak digunakan tersebut.

Menurut Mia, usulan perbaikan memang sudah pernah diajukan, namun hingga kini belum dapat direalisasikan karena keterbatasan anggaran. Apalagi, pemerintah daerah sedang melakukan efisiensi di berbagai sektor pembangunan.

“Kami memahami kondisi bangunan Aula Kecamatan Suoh memang sudah sangat tidak layak. Namun dengan keterbatasan anggaran, banyak usulan infrastruktur yang belum bisa terealisasi. Karena itu, kami akan lebih dulu melakukan pengecekan lapangan untuk melihat kondisi riilnya,” kata Mia, Senin (8/9/2025).

Terkait dengan usulan agar bangunan segera dirubuhkan demi menghindari potensi bahaya, Mia menegaskan bahwa langkah tersebut tidak bisa dilakukan begitu saja. Ada mekanisme penghapusan aset yang harus ditempuh melalui OPD terkait sebelum keputusan diambil.

“Kalau usulan merobohkan itu ada aturannya. Tidak bisa serta-merta. Harus ada mekanisme penghapusan aset yang dijalankan. Tetapi yang jelas, kami akan turun untuk kroscek dulu kondisi bangunan itu,” tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, Kondisi Aula Kantor Kecamatan Suoh, Lampung Barat, yang dibangun tahun 1995 pasca gempa 1994, kini tinggal menunggu ambruk. Bangunan yang semestinya menjadi pusat kegiatan pemerintahan dan masyarakat itu justru dipenuhi semak belukar, dinding rapuh, dan tiang penyangga yang keropos hingga membuat warga resah.

Kondisi ini memantik reaksi Anggota DPRD Lampung Barat Dapil Suoh–Bandar Negeri Suoh (BNS), Sugeng Kinaryo Adi. Dengan nada prihatin, ia menyebut kondisi aula kantor kecamatan sebagai cermin kurang perhatian pemerintah daerah terhadap fasilitas publik di wilayah terpencil.

“Sudah berkali-kali kami di DPRD mengusulkan agar aula ini dibangun, tapi tak kunjung ada tindak lanjut. Kalau memang anggaran tidak tersedia, lebih baik dirubuhkan saja. Jangan dibiarkan berdiri setengah mati seperti ini, karena bisa membahayakan, mungkin ada anak-anak yang bermain di sana,” tegas Sugeng.

Menurutnya, pembangunan infrastruktur dasar di daerah seperti Suoh seharusnya menjadi prioritas, mengingat wilayah tersebut sering disebut sebagai salah satu etalase sejarah bencana Lampung. “Ironis, aula yang dulunya simbol kebangkitan pasca gempa 1994, kini justru jadi saksi aset yang terabaikan,” tambahnya.

Disisi lain, sejumlah warga setempat menyebut aula tersebut sudah lama tak digunakan. Bahkan, warga kerap menyebutnya sebagai “rumah hantu” karena tampilan fisiknya yang menyeramkan, apalagi saat malam hari.

“Kalau malam lewat sini serem, kaya bangunan angker. Padahal dulu ramai dipakai acara, sekarang tinggal tunggu robohnya,” kata Kardi, warga setempat.

Menurutnya, kondisi Aula Kecamatan Suoh menjadi ironi di tengah semangat pembangunan Kabupaten Lampung Barat yang tahun ini merayakan usia ke-34. Di satu sisi, pemerintah gencar melaksanakan berbagai kegiatan, namun di sisi lain masih ada fasilitas publik yang nyaris ambruk dibiarkan terbengkalai puluhan tahun. (edi/lusiana)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan