Peneliti China Perkenalkan SpikingBrain 1.0, AI 'Mirip Otak' yang Super Efisien

SpikingBrain 1.0 buatan China diklaim sebagai model AI yang minim energi dan tak pakai chip NVIDIA. iStockphoto--
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO – Para peneliti dari Chinese Academy of Sciences' Institute of Automation, Beijing, meluncurkan sistem kecerdasan buatan baru bernama SpikingBrain 1.0.
Teknologi ini didesain sebagai model bahasa besar (LLM) mirip otak manusia yang lebih hemat energi serta berjalan di atas perangkat keras buatan domestik, sehingga tidak bergantung pada chip produksi Amerika Serikat seperti Nvidia.
Tim peneliti menjelaskan bahwa SpikingBrain 1.0 dapat menyelesaikan sejumlah tugas hingga 100 kali lebih cepat dibandingkan model konvensional, meski hanya menggunakan kurang dari 2 persen data pelatihan standar. Pencapaian ini menjadi bagian dari riset komputasi neuromorfik yang bertujuan meniru efisiensi otak manusia yang bekerja dengan konsumsi daya sekitar 20 watt.
Teknologi utama SpikingBrain 1.0 disebut spiking computation, mekanisme yang meniru cara neuron biologis beroperasi. Alih-alih mengaktifkan seluruh jaringan dalam satu waktu seperti arsitektur transformer, neuron digital hanya aktif saat dipicu input tertentu. Pendekatan berbasis peristiwa inilah yang membuat sistem mampu menghemat energi sekaligus mempercepat pemrosesan.
Untuk uji coba, para peneliti membangun dua versi model, yakni dengan 7 miliar parameter dan 76 miliar parameter, yang dilatih pada sekitar 150 miliar token data. Jumlah ini tergolong kecil untuk ukuran model skala besar. Hasil pengujian menunjukkan kecepatan luar biasa, misalnya dalam konteks 4 juta token, model kecil mampu merespons lebih dari 100 kali lebih cepat daripada sistem standar. Dalam pengujian lain, performanya tercatat 26,5 kali lipat lebih cepat saat menghasilkan token pertama dari konteks 1 juta token.
Riset ini didukung oleh ratusan chip MetaX, platform komputasi yang dikembangkan MetaX Integrated Circuits Co. di Shanghai. Sistem terbukti stabil digunakan selama berminggu-minggu, menandakan kesiapan untuk diaplikasikan di dunia nyata. Potensi penggunaan meliputi analisis dokumen hukum dan medis berskala besar, riset fisika energi tinggi, hingga pengurutan DNA.
Dalam makalah non-peer-reviewed, tim peneliti menekankan bahwa keberhasilan SpikingBrain 1.0 bukan hanya menunjukkan kelayakan melatih LLM efisien pada perangkat non-Nvidia, tetapi juga membuka arah baru bagi pengembangan sistem komputasi masa depan yang terinspirasi otak.(*)