World Cleanup Day Diwarnai Gotong Royong Massal

SMAN 1 Waytenong gotong royong massal momentum peringtan Word Cleanup Day. Foto Dok--

WAYTENONG – Dalam rangka memperingati World Cleanup Day Indonesia, SMAN 1 Way Tenong, Kabupaten Lampung Barat, menggelar kegiatan gotong royong massal yang melibatkan seluruh elemen sekolah pada Jumat (26/9). Kegiatan ini tidak hanya menjadi bagian dari upaya menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga sebagai bentuk pelestarian nilai-nilai luhur bangsa, khususnya semangat gotong royong yang telah menjadi jati diri masyarakat Indonesia sejak lama.

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala SMAN 1 Way Tenong, Supandi, S.A.Pd., M.M, dan didampingi oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Sopian Hadi, S.Hi. Keduanya menyampaikan bahwa partisipasi aktif sekolah dalam peringatan World Cleanup Day merupakan bentuk dedikasi terhadap nilai-nilai kebersamaan, kepedulian terhadap lingkungan, serta kolaborasi antarwarga sekolah.

"Kami ingin menanamkan kepada siswa bahwa gotong royong bukan hanya soal kebersihan fisik, tetapi juga bentuk nyata dari kerja sama, empati, dan tanggung jawab bersama dalam menghadapi berbagai persoalan," ujar Supandi.

Kegiatan gotong royong ini berlangsung meriah dan penuh semangat. Seluruh warga sekolah, mulai dari guru, staf tata usaha, hingga siswa dari berbagai jenjang kelas, bahu-membahu membersihkan lingkungan sekolah. Pembersihan dilakukan menyeluruh, baik di dalam ruangan kelas, taman-taman sekolah, hingga area luar yang berbatasan dengan fasilitas umum.

Selain sebagai upaya menciptakan lingkungan belajar yang bersih dan sehat, kegiatan ini juga menjadi bagian dari pendidikan karakter siswa. Nilai-nilai seperti tanggung jawab, kerja sama, dan kepedulian sosial secara langsung dipraktikkan dalam suasana yang penuh semangat kekeluargaan.

Dalam kesempatan tersebut, pihak sekolah juga mengajak para siswa sebagai generasi penerus bangsa untuk menumbuhkan semangat gotong royong di berbagai aspek kehidupan, tidak hanya terbatas pada urusan kebersihan lingkungan.

"Gotong royong adalah warisan budaya yang sangat relevan dengan tantangan zaman modern. Kita harus terus melestarikannya, tidak hanya dalam kegiatan fisik, tetapi juga dalam menyelesaikan masalah sosial, ekonomi, dan pendidikan di sekitar kita," tutur Sopian Hadi.

Di balik semangat pelaksanaan kegiatan, pihak sekolah juga menyampaikan harapan kepada pemerintah daerah, khususnya terkait infrastruktur penunjang aktivitas pendidikan. Salah satu persoalan yang cukup mendesak adalah kondisi akses jalan menuju sekolah dari arah Pasar Senin, yang saat ini mengalami kerusakan parah.

Akses jalan tersebut memiliki panjang sekitar 500 meter dan menjadi jalur utama bagi siswa dan guru yang datansg dari berbagai penjuru. Kerusakan jalan tersebut cukup mengganggu mobilitas, terutama saat musim hujan yang membuat jalanan berlumpur dan licin akibat kubangan air. 

"Kami sangat berharap pemerintah daerah dapat segera melakukan perbaikan. Akses jalan yang baik sangat berpengaruh terhadap kenyamanan dan keselamatan siswa serta kelancaran proses belajar mengajar," tambah Supandi.

Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk nyata kontribusi SMAN 1 Way Tenong terhadap gerakan lingkungan bersih dan sehat yang dicanangkan secara global. Dengan semangat gotong royong yang kuat, sekolah ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi institusi pendidikan lainnya, khususnya di wilayah Lampung Barat, untuk turut serta menciptakan lingkungan pendidikan yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berkarakter dan berwawasan lingkungan.

Melalui momentum World Cleanup Day, SMAN 1 Way Tenong menegaskan komitmennya untuk menjadikan nilai-nilai gotong royong sebagai bagian penting dari pembentukan karakter siswa, serta memperkuat peran sekolah sebagai agen perubahan sosial di tengah masyarakat. (rinto/nopri)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan