Pemerintah Siapkan Pelatihan Konstruksi untuk Santri, Cegah Pembangunan Pesantren Asal-asalan

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bakal memberikan pelatihan pembangunan gedung kepada para santri di pondok pesantren. Antara Foto--
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO — Kementerian Pekerjaan Umum (PU) berencana memberikan pelatihan dan sertifikasi pembangunan gedung kepada para santri di pondok pesantren. Langkah ini diambil sebagai upaya meningkatkan kemampuan teknis para santri yang selama ini terbiasa terlibat dalam kerja bakti membangun fasilitas pesantren.
Menteri PU Dody Hanggodo menjelaskan, pelatihan ini bertujuan agar tradisi gotong royong para santri dapat terus berlangsung, namun dengan penerapan standar konstruksi yang sesuai aturan. Ia menilai semangat kebersamaan di pesantren merupakan modal sosial penting yang perlu diperkuat dengan pengetahuan teknis.
Selama ini, pembangunan pesantren banyak dilakukan secara swadaya. Pemerintah tidak ingin semangat tersebut hilang, tetapi justru diarahkan agar proses pembangunan memenuhi kaidah keselamatan dan standar konstruksi yang berlaku.
Langkah pelatihan ini juga menjadi respons atas peristiwa ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, yang menelan banyak korban jiwa. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyebut kejadian itu sebagai peringatan penting bagi semua pihak untuk memastikan setiap bangunan di Indonesia layak secara teknis dan administratif.
Ia menegaskan, seluruh bangunan — termasuk fasilitas pendidikan keagamaan — harus mematuhi aturan yang diatur dalam Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), yang kini menggantikan Izin Mendirikan Bangunan (IMB). PBG mengatur lebih rinci mulai dari pembangunan, perawatan, hingga renovasi agar sesuai standar keselamatan dan administrasi.
Tito juga meminta pemerintah daerah memperkuat pengawasan dan pembinaan dalam pelaksanaan kebijakan infrastruktur pendidikan berbasis keagamaan.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar menekankan pentingnya pendampingan teknis dalam setiap pembangunan pondok pesantren. Menurutnya, budaya gotong royong santri harus tetap dijaga, namun setiap pembangunan wajib melibatkan tenaga ahli agar aman dan sesuai perhitungan teknik.
Program pelatihan santri oleh Kementerian PU diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang untuk mencegah terulangnya kecelakaan konstruksi di pesantren, sekaligus membuka peluang baru bagi santri untuk memiliki keahlian di bidang teknik bangunan.(*)