Belanda Ambil Alih Kendali Nexperia, Tegang dengan China soal Teknologi Semikonduktor

Pemerintah Belanda mengintervensi Nexperia, perusahaan cip milik China di Nijmegen, karena diduga melakukan transfer teknologi ke perusahaan induknya, Wingtech. Foto AFP--

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO — Pemerintah Belanda resmi melakukan intervensi terhadap Nexperia, perusahaan produsen cip yang dimiliki oleh konglomerat China, Wingtech, dan berkantor pusat di Nijmegen. Langkah ini memicu ketegangan baru dengan Beijing di tengah meningkatnya persaingan global dalam industri semikonduktor.

Kebijakan tersebut diumumkan Minggu (12/10) malam setelah pemerintah menilai Nexperia berpotensi melakukan alih teknologi sensitif ke perusahaan induknya di China. Intervensi dilakukan berdasarkan Undang-Undang Ketersediaan Barang, sebuah wewenang khusus yang belum pernah diterapkan sebelumnya di Belanda.

Akibat keputusan ini, saham Wingtech langsung anjlok 10 persen di bursa Shanghai pada Senin (13/10). Pemerintah menegaskan tidak akan mengambil alih kepemilikan Nexperia, namun kini memiliki kewenangan membatalkan keputusan manajemen yang dianggap berisiko terhadap keamanan ekonomi nasional.

Dalam pernyataannya, pemerintah menyebut terdapat “masalah administratif” di tubuh Nexperia yang dianggap mengancam pengetahuan teknologi strategis Belanda dan Eropa.

“Kehilangan kemampuan ini dapat menimbulkan risiko bagi keamanan ekonomi Belanda dan Eropa,” tulis pernyataan resmi pemerintah.

Di sisi lain, Wingtech menilai langkah Belanda sebagai campur tangan berlebihan yang dilandasi bias geopolitik. Mereka juga menuding eksekutif non-China di Nexperia berupaya mengubah struktur kepemilikan secara paksa melalui jalur hukum.

Langkah Belanda ini terjadi di tengah tekanan global terhadap perusahaan teknologi asal China. Amerika Serikat sebelumnya memasukkan Wingtech dalam Daftar Entitas (Entity List) pada Desember 2024 karena diduga membantu pemerintah China dalam mengakuisisi aset teknologi sensitif.

Wingtech mengakui dalam laporan keuangan ke bursa Shanghai bahwa kendalinya atas Nexperia kini “dibatasi sementara” akibat keputusan pemerintah Belanda dan putusan pengadilan, yang berpotensi memengaruhi efisiensi operasional perusahaan.

Meski AS dan Belanda sering bekerja sama dalam pengendalian ekspor cip, Kementerian Urusan Ekonomi Belanda menegaskan tidak ada keterlibatan AS dalam intervensi terhadap Nexperia kali ini.

Nexperia sendiri merupakan produsen besar cip sederhana seperti dioda dan transistor, serta tengah mengembangkan semikonduktor wide-gap yang digunakan pada kendaraan listrik, pengisi daya cepat, dan pusat data berbasis AI.

Selain Belanda, pemerintah Inggris juga pernah memaksa Wingtech melepas kepemilikan fasilitas manufakturnya di Newport, menunjukkan tren pengetatan pengawasan terhadap perusahaan teknologi asal China di Eropa.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan