Pekon Padangtambak Genjot Infrastuktur Jalan

SALAH satu titik badan jalan yang telah di bangun di Pekon Padangtambak Kecamatan Waytenong. Foto Dok--
WAYTENONG — Semangat membangun dari pelosok terus menyala. Pekon Padangtambak, Kecamatan Waytenong, Lampung Barat, jadi contoh nyata desa yang tak ingin tinggal diam.
Melalui Alokasi Dana Desa (ADD) Tahun Anggaran 2025, pekon ini menggulirkan sederet proyek infrastruktur jalan yang kini menjadi denyut baru roda ekonomi warga.
Pekon yang terbagi ke dalam tujuh pemangku ini tak sekadar membangun jalan—mereka sedang membangun masa depan.
Di bawah kepemimpinan Peratin Umar Suki, pembangunan dirancang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat, berlandaskan pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) pekon.
“Pembangunan ini bukan semata-mata soal beton dan aspal. Ini soal membuka peluang, mempercepat akses, dan menjamin kesejahteraan jangka panjang,” ujar Umar Suki saat ditemui di sela kegiatan monitoring lapangan.
Pembangunan rabat beton tahun ini menyasar berbagai titik strategis di seluruh pemangku. Masing-masing proyek disesuaikan dengan prioritas lokal, baik untuk menunjang akses transportasi warga, mendukung sektor pertanian, hingga meningkatkan konektivitas antarwilayah.
Pembangunan jalan di Padangtambak yakni, Pemangku 01 Rabat beton sepanjang 58 meter (lebar 1,5 meter, tebal 15 cm). Rabat tambahan sepanjang 71 meter (lebar 1,2 meter).
Pemangku Argosari Tiga titik rabat beton: 150 meter, 85 meter, dan 60 meter (masing-masing lebar 2,5 meter). Kegiatan mitigasi bencana sepanjang 35 meter. Pemangku Tambak Asri Dua titik rabat beton sepanjang 50 meter (lebar 2 meter). Pemangku Cempedak Rabat beton 116 meter (lebar 2,5 meter).
Pemangku Tambakrejo Gorong-gorong plat beton (1,5 x 3 meter). Rabat beton sepanjang 100 meter (lebar 2,5 meter). Pemangku Tetap Jaya Rabat beton sepanjang 95 meter (lebar 2 meter). Dan Pemangku Cimpedak Rabat beton 140 meter (lebar 1 meter).
Setiap proyek dikerjakan dengan semangat gotong royong serta pengawasan ketat. Pemerintah pekon memastikan bahwa pelaksanaan pembangunan berjalan sesuai standar teknis, efisien dalam anggaran, serta terbuka kepada warga.
Dengan pembangunan ini, wajah Pekon Padangtambak perlahan berubah. Jalan-jalan desa yang dulunya rusak dan sulit dilalui, kini menjelma menjadi akses vital yang menghubungkan warga dengan layanan pendidikan, kesehatan, hingga pusat ekonomi lokal.
“Ini bukan pembangunan sesaat. Ini investasi jangka panjang untuk generasi yang akan datang,” tegas Umar. (rinto/nopri)