Menelusuri Keindahan Taman Hutan Raya Djuanda

Salah satu lokasi Glamping tepi sungai di Bogor menawarkan panorama alam yang asri. Foto ; Net.--
Suara gemuruh air yang jatuh berpadu dengan sejuknya udara pegunungan menciptakan suasana alami yang menenangkan jiwa. Dari kawasan Curug Omas, perjalanan dapat dilanjutkan menuju Maribaya, destinasi wisata alam yang juga populer di kalangan warga Bandung dan wisatawan luar kota. Jalur trekking menuju Maribaya sepanjang sekitar empat kilometer ini menjadi kegiatan favorit bagi para pecinta alam. Selama perjalanan, wisatawan akan melewati jalan setapak yang menanjak di tengah hutan lebat, sesekali bertemu dengan satwa liar seperti monyet, burung, dan aneka serangga. Di sepanjang rute juga terdapat beberapa air terjun kecil seperti Curug Koleang, yang menambah keindahan perjalanan.
Taman Hutan Raya Djuanda tidak hanya menjadi tempat rekreasi, tetapi juga pusat edukasi lingkungan dan sejarah. Banyak pelajar dan peneliti yang datang untuk mempelajari keanekaragaman flora dan fauna yang hidup di dalam kawasan ini. Dengan luas yang mencakup hutan sekunder, sungai, tebing, serta berbagai jenis vegetasi pegunungan, Tahura menjadi laboratorium alam terbuka yang kaya manfaat.
Kawasan ini adalah cerminan harmoni antara alam dan sejarah. Di satu sisi, pengunjung dapat menikmati kesegaran udara dan panorama hutan yang asri, sementara di sisi lain, mereka dapat mengenang kisah perjuangan masa penjajahan yang pernah terjadi di tanah ini. Tidak berlebihan jika Tahura Djuanda disebut sebagai permata hijau Bandung, tempat di mana keindahan alam berpadu dengan nilai sejarah dan edukasi yang mendalam.
Bagi siapa pun yang berkunjung ke Kota Kembang, perjalanan belum lengkap tanpa menapakkan kaki di Taman Hutan Raya Djuanda, sebuah ruang alami yang bukan hanya menawarkan pemandangan memukau, tetapi juga menyimpan cerita tentang keteguhan dan warisan sejarah bangsa.(yayan/*)