Cuaca Ekstrem Landa Lampung, Ratusan Rumah dan Fasilitas Umum Rusak
Cuaca ekstrem melanda sejumlah wilayah di Provinsi Lampung sejak awal November 2025. --
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO — Cuaca ekstrem melanda sejumlah wilayah di Provinsi Lampung sejak awal November 2025. Sedikitnya lima kabupaten, yakni Lampung Tengah, Lampung Timur, Pesawaran, Way Kanan, dan Tulang Bawang Barat, diterjang angin kencang disertai hujan deras. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung mencatat, sebanyak 142 rumah dan fasilitas umum mengalami kerusakan ringan hingga berat. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Dari video amatir warga yang beredar, terlihat bagaimana angin puting beliung menerjang kawasan pemukiman dan pusat keramaian di beberapa daerah. Salah satu lokasi yang cukup parah terdampak adalah di Taman Tugu Canang, Gunung Sugih, Lampung Tengah. Sejumlah kios pedagang dan warung tenda tampak porak-poranda. Kanopi dan terpal sobek, meja dan kursi terbalik, sementara barang dagangan berserakan setelah sapuan angin kencang pada Selasa sore itu.
Tak hanya merusak kios dan tenda, angin disertai hujan deras juga menyebabkan pohon tumbang serta merusak atap gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) di wilayah Gunung Sugih. Petugas BPBD bersama aparat setempat segera turun tangan untuk melakukan pembersihan puing dan membantu warga memperbaiki kerusakan sementara.
Humas BPBD Provinsi Lampung, Wahyu Hidayat, menjelaskan bahwa peristiwa angin kencang ini terjadi secara beruntun sejak 1 hingga 4 November 2025. Lima kabupaten tersebut tercatat mengalami kerusakan bervariasi: 26 bangunan rusak berat, 28 rusak sedang, dan 88 rusak ringan. “Fenomena ini merupakan dampak dari peralihan menuju musim hujan, yang umumnya disertai peningkatan kecepatan angin di beberapa wilayah,” ujarnya.
Wahyu menambahkan, fenomena angin kencang ini merupakan bagian dari masa transisi menuju musim penghujan yang berlangsung sejak 11 Oktober dan diperkirakan berlanjut hingga Februari 2026. Ia mengimbau masyarakat agar tetap waspada, terutama di wilayah yang rawan pohon tumbang atau bangunan dengan struktur ringan. “Kami mengingatkan masyarakat untuk tidak berlindung di bawah pohon saat hujan disertai angin kencang, dan segera mencari tempat aman,” jelasnya.
Khusus untuk wilayah Bandar Lampung, Wahyu menegaskan pentingnya meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem serupa. BPBD juga telah menyiagakan petugas di beberapa titik rawan dan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten serta kelurahan untuk mempercepat respons bencana jika terjadi lagi peristiwa serupa. (rlmg/nopri)