2026, Dana Desa Turun Rp14 Miliar
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lampung Barat, Tri Umaryani, S.P, M.Si-- Foto Lusiana-
BALIKBUKIT – Kabupaten Lampung Barat dipastikan akan menerima Dana Desa (DD) sebesar Rp98 miliar dari Pemerintah Pusat pada tahun anggaran 2026. Jumlah ini mengalami penurunan sekitar Rp14 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp112 miliar.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lampung Barat, Dr. Tri Umaryani, S.P., M.Si., menjelaskan bahwa meskipun terjadi penurunan, alokasi dana tersebut tetap akan disalurkan untuk 131 pekon yang tersebar di seluruh wilayah kabupaten.
“Dana Desa yang akan diterima Lampung Barat tahun 2026 turun sekitar Rp14 miliar. Namun, dana yang ada tetap diarahkan untuk mendukung seperti pemberdayaan masyarakat, ketahanan pangan dan pembangunan” ungkap Tri Umaryani.
Ia menjelaskan, berkurangnya alokasi Dana Desa tahun depan disebabkan kebijakan fiskal nasional, efisiensi anggaran oleh pemerintah pusat dan fokus pembiayaan pada program-program prioritas nasional.
Meski demikian, Tri Umaryani memastikan bahwa dana tersebut tetap diarahkan pada kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, seperti ketahanan pangan, pemberdayaan ekonomi, dan lainnya.
“Setiap pekon akan menerima alokasi yang berbeda-beda dan disesuaikan dengan kriteria yang ada, antara lain jumlah penduduk dan tingkat kemiskinan,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya peningkatan kapasitas aparatur pekon agar mampu mengelola Dana Desa secara transparan dan akuntabel. Menurutnya, sinergi antara pemerintah daerah, pemerintah pekon, dan masyarakat menjadi kunci agar dana tersebut benar-benar memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan warga.
“Tantangan ke depan adalah memastikan setiap rupiah Dana Desa digunakan secara efektif dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat. Diperlukan inovasi dan perencanaan yang matang agar pembangunan di tingkat pekon berjalan berkelanjutan,” tegasnya.
Tri juga mengingatkan agar seluruh pekon tetap berkomitmen untuk memanfaatkan Dana Desa secara optimal, meskipun jumlahnya mengalami penurunan.
“Semua pihak harus bersinergi mengelola Dana Desa dengan bijak agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat,” pungkasnya. (lusiana)