SDN 1 Sukaraja Ajak Orang Tua Pantau Anak Didik Dari Pengaruh Pengunaan Barang Bahaya

Para orang tua siswa SDN 1 Sukaraja kecmatan Way tenong mengikuti rakor bersama pihak sekolah. foto dok--

WAYTENONG - Dewan guru SD Negeri l Sukaraja, Kecamatan Way Tenong, Kabupaten Lampung Barat (Lambar) menggelar rapat koordinasi (Rakor) dengan komite bersama orang tua siswa, Sabtu 4 Mei 2024.

Kegiatan itu memang merupakan agenda rutin yang di fasilitasi pihak sekolah dalam upaya mempererat emosional antara orang tua siswa dengan dewan guru dalam tanggung jawab dan kebersamaan membimbing siswa didik.

Di sisi lain juga orang tua dapat mengetahui dan melihat langsung kondisi sekolahan tempat putra-putri masing-masing menempuh pendidikan sehingga mampu memberikan rasa tanggung jawab lebih kepada anak-anak yang dapat diterapkan di rumah saat di luar jam sekolah. 

Kepala sekolah Siti Fatimah S.Pd, M.M., menyampaikan dalam memberikan pembelajaran dan pendidikan kepada anak-anak tentunya tidak sepenuhnya hanya cukup di sekolahan melainkan juga adanya bimbingan khusus dari para orang tua saat siswa berada di rumah.

Oleh sebab itulah melalui rakor tersebut enggak sekolah dapat menyampaikan terhadap perkembangan dan kondisi sekolah kepada orang tua diantaranya saat ini adalah ancaman kenakalan yang mulai terjadi di tingkat sekolah dasar. 

Siti menyebutkan, ajakan kepada orang tua untuk menjaga pergaulan anak-anak saat diluar jam sekolah, karena di lingkungan sekolah tersebut pihak sekolah beberapa kali menemukan kaleng Aibon yang cukup banyak dan sangat dimungkinkan jika itu dilakukan oleh remaja yakni kenakalan penghisapan dalam aibon yang dapat menyebabkan mabuk sehingga dampak yang terjadi adanya fasilitas sekolah seperti pagar taman mengalami kerusakan. 

Karena itu langkah yang dilakukan oleh pihak sekolah yakni memperbanyak CCTV sehingga dapat mendeteksi keberadaan remaja yang sering memanfaatkan lingkungan sekolah di luar jam belajar untuk melakukan aksi berbahaya tersebut. 

"Untuk sementara kami menduga taksi mabuk menggunakan aibon ini dilakukan oleh kalangan remaja atau anak baru gede, dilakukan di lingkungan sekolah sehingga dapat mempengaruhi anak-anak SD yang belum mengetahui apa-apa, karena itu kepada orang tua kami sangat mengharapkan dapat menyampaikan kepada putra-putri masing-masing untuk melakukan upaya pencegahan terhadap aksi-aksi yang membahayakan kesehatan dan masa depan tersebut," ungkap dia.

Ketua Komite Ustad Noviyanto, sangat mengapresiasi atas perhatian penuh pihak sekolah dalam mendidik dan membimbing anak-anak. Sehingga peran serta dewan guru bukan hanya memberikan ajaran terhadap mata pelajaran namun juga pendidikan dalam menuntun putra-putri menjadi masa depan yang cerdas beriman dan bertakwa serta dihindarkan dari perbuatan yang bakal merugikan salah satunya adalah penggunaan obat-obat terlarang. 

Karena itu dirinya juga mengajak kepada para orang tua untuk bersama-sama memberikan pengawasan lebih kepada anak-anak sehingga tidak terjerat dari perbuatan yang berbahaya bagaimana penggunaan aibon atau sejenis yang dapat menyebabkan kondisi mabuk. Berdampak pada pengrusakan pikiran. *

Tag
Share