Tingkatkan Numerasi ANBK SD di Sumber Jaya Ikuti Pengimbasan Gasing
PELAKSANAAN kegiatan metode Gasing yang dilaksakan K3S SD Kecamatan Sumber Jaya Kabupaten Lampung Barat dengan peserta dua guru untuk mata pelajaran matematika.-Foto Dok-
SUMBERJAYA - Pelaksanaan kegiatan metode Gampang, Asyik dan Menyenangkan (Gasing) yang dilakukan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) SD Kecamatan Sumber Jaya, Kabupaten Lampung Barat (Lambar), dengan peserta dua guru untuk mata pelajaran matematika.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di SDN 2 Sukapura, dari Tanggal 7 Agustus hingga 13 Agustus ini. Tergabung dari 13 SD dengan jumlah peserta 26 orang guru.
"Pada pengimbasan Gasing ini untuk wilayah Kecamatan Sumber Jaya dilaksanakan selama Lima hari dengan pemateri dua guru yang telah mengikuti pengimbasan di tingkat kabupaten," terang Ketua Kerja Kelompok Kepala Sekolah (K3S) SD, Sumber Jaya, yang juga Kepala SDN 1 Sukapura Dewi Suryani, S.Pd., Rabu 12 Agustus 2024.
Pada momentum itu juga di rangkaian acara ditambah satu hari untuk pelatihan bahasa Lampung kepada 13 guru, utusan masing-masing SD tindak lanjut dari Bimbingan Teknis (Bimtek) di Novotel Bandar Lampung Sebelumnya.
BACA JUGA:Waka II Kwarcab Lampung Barat Buka Perkemahan Kwaran BNS
Lanjut Dewi, kegiatan pembahasan metode gasing ini, sebagai tindak lanjut dari tahapan yang sama tingkat kabupaten, Dan mengibaskan kembali kepada guru dari setiap sekolah di Kecamatan Sumber Jaya dan guru yang mengikuti dari setiap sekolah itu juga akan mengibaskan kepada semua guru di sekolah masing-masing.
”Metode pengibasan gasing tersebut yakni upaya menghilangkan manset siswa terhadap mata pelajaran yang dianggap menakutkan atau sulit yakni Matematika,” kata dia.
"Tujuannya supaya anak didik bisa lebih cepat berhitung, dan berbahasa daerah meningkatkan kemampuan untuk belajar, dan mencerna pelajaran yang diberikan guru di sekolahnya. Serta perbaikan numerasi dan peningkatan nilai Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK)," sambungnya.
Metode Gasing ini sendiri adalah memberikan semangat kepada siswa dengan penerapan pola belajar yang berbeda, sehingga mata pelajaran yang dianggap menakutkan yakni matematika tersebut justru menjadi mata pelajaran yang mengasyikkan.
BACA JUGA:Tindak Lanjut Kunjungan Presiden RI, Pemkab Bahas Sekolah Kopi akan Jadi Skala Internasional
”Dengan penerapan sistem pembelajaran yang lebih rileks seperti anak-anak diajak sambil bernyanyi dan dengan cara-cara yang menghasilkan lainnya, sehingga terjadi sistem belajar gampang, asyik dan menyenangkan atau disingkat dengan istilah gasing,” jelasnya.
"Pembelajaran Gasing ini juga merupakan bagian dari penerapan sistem mengajar dengan pola merdeka belajar, yang sekarang ini telah diterapkan di sekolahan," sambungnya.
Sebab itu pihaknya mengajak dewan guru yang telah mengikuti penyembahan kasih di tingkat K3S dapat secara maksimal memaparkan juga kepada guru lainnya di sekolah masing-masing dan itu betul-betul dapat diterapkan dalam pelajaran matematika. (rinto/nopri)