BALIKBUKIT - Koordinator Instruktur PWNU Lampung, Gus Afit Abrori, atau akrab disapa Gus Abror, menyerukan rasa bangga terhadap identitas Nahdlatul Ulama (NU) kepada lebih dari 1000 kader Penggerak NU dalam acara Silaturahmi Daerah (Silatda) I Kader Penggerak NU Kabupaten Lampung Barat yang berlangsung di Masjid Islamic Center Liwa.
Gus Abror mengajak para kader untuk membangun rasa bangga dan lebih giat menghidupkan ajaran Aswaja (Ahlussunah wal Jamaah) di tengah masyarakat.
“Kader Nahdlatul Ulama di Lampung Barat harus bangga dengan identitasnya, bangun dan lebih giat lagi dalam keaswajaan,” tegasnya.
Ia juga menjelaskan alasan utama mengapa kader NU patut berbangga. Menurutnya, setidaknya ada empat aspek penting yang menjadikan NU sebagai organisasi yang luar biasa dan unik.
Pertama, ialah NU sebagai Media Mendekatkan Diri kepada Allah “NU adalah media paling praktis dan lengkap untuk menuju derajat tinggi di sisi Allah. Di NU, setiap aspek mulai dari syariat, hakikat, hingga makrifat terintegrasi secara utuh,” jelas Gus Abror.
Kedua, Legitimasi dari Rasulullah, yang mana Fiqih yang dianut oleh NU memiliki legitimasi yang kuat dari Rasulullah, membuat organisasi ini mampu menjaga tradisi Islam yang berlandaskan syariat dengan baik.
“Ketiga, Pengusung Ahlussunah wal Jamaah (Aswaja), karena NU merupakan benteng utama bagi ajaran Aswaja, yang sejak dulu menjaga dan menyebarkan nilai-nilai tersebut,” jelasnya.
Keempat, ialah sebagai Benteng Penyelamat Aswaja Sejak Dulu. Gus Abror menyebutkan, NU telah terbukti sejak dulu sebagai penjaga utama dan pelindung ajaran Aswaja di Indonesia.
“Dengan memahami dan menyebarkan kebanggaan ini, warga Nahdliyin di Lampung Barat harus bisa menularkannya kepada orang lain dan generasi mendatang,” harapnya. Gus Abror menambahkan, rasa bangga terhadap NU perlu disertai dengan pemahaman logis dan argumentatif sehingga dapat diterima oleh generasi muda yang semakin kritis.
Sementara itu, Ketua Tanfidziyah PC NU Lampung Barat, KH Imam Syafi'i, dalam sambutannya menekankan pentingnya konsolidasi organisasi dan transformasi digital. Menurutnya, digitalisasi menjadi langkah penting dalam mengelola organisasi NU agar lebih efektif dan mampu melayani jamaah layaknya pemerintah kepada rakyatnya.
“Tanggung jawab struktural kepada jam’iyah adalah memberikan pelayanan dengan konsolidasi tata kelola, agenda, dan sumber daya yang maksimal,” ujar KH Imam Syafi'i.
Ia menambahkan bahwa dengan menerapkan teknologi, pengelolaan organisasi NU dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
Acara Silatda I ini juga dihadiri oleh jajaran Forkopimda Lampung Barat, pengurus NU mulai dari tingkat cabang hingga anak ranting, serta kader Penggerak NU yang telah menjalani Pendidikan Dasar Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PD-PKPNU) dari Angkatan Pertama hingga ke XVIII. Total lebih dari 1000 peserta hadir, menjadikan acara ini salah satu momentum penting dalam memperkuat konsolidasi kader dan mempererat tali silaturahmi di antara warga Nahdliyin. (edi/lusiana)