Tekan Angka Putusnya Sekolah, Kemendikdasmen Dorong Pendidikan Dengan Non formal

Selasa 29 Oct 2024 - 11:03 WIB
Reporter : Adi Pabara
Editor : Mujitahidin

Radarlambar.Bacakoran.co - Perluasan akses pendidikan Indonesia menjadi tugas penting yang diberikan Presiden Prabowo Subianto kepada suatu Kementerian Pendidikan Dasar Menengah (Kemendikdasmen). Untuk menyelesaikan hal tersebut Mendikdasmen Abdul Mu'ti menyiapkan dua solusi.

Solusi pertama berkaitan dengan menghidupkan pendidikan non-formal yang dinilai Mu'ti menjadi bagian yang paling penting Kemendikdasmen dalam memberikan serta membuka akses suatu pendidikan. Untuk solusi kedua dengan cara membuka banyak rumah belajar di Indonesia di setiap kabupaten, kata Mu'ti dalam Pembukaan Pameran Bulan Bahasa dan Sastra di Gedung A Kemendikbud, Jl Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta.

Mu'ti menyadari bahwa banyak anak di Indonesia yang tidak bisa sekolah karena banyak berbagai faktor, termasuk bekerja. Maka kehadiran rumah belajar tersebut dapat mengakomodir mereka untuk tetap mendapat pendidikan yang sesuai dengan tumbuh kembangnya anak.

"Makanya kita berusaha untuk menyediakan sarana belajar yang lebih mendekatkan serta memudahkan anak di Indonesia agar bisa belajar juga untuk mendapatkan haknya sebagai bagian dari generasi bangsa kita di masa depan nantinya," tambahnya.

Tekan Angka Putus Sekolah
Kehadiran sekolah yang memang non formal dan menjadi upaya Kemendikdasmen dalam menekan angka putusnya sekolah dini. Sekretaris Umum  PP Muhammadiyah itu menjelaskan angka putusnya sekolah memiliki banyaknya berbagai faktor.

"Sebagian besar adalah karena alasan ekonomi, sebagian juga karena alasan dengan domisilinya," tuturnya.

Sampai dengan saat ini, Mu'ti mengaku kerap mendapatkan kiriman video dari banyak masyarakat yang menggambarkan perjuangan anak Indonesia agar bisa sekolah. Dengan demikian, dalam mewujudkan pesan Presiden Prabowo agar sekolah bisa dirasakan untuk semua anak tanpa terkecuali, dengan berbagai program akan disusun kemendikdasmen.

Termasuk dengan masalah sekolah inklusi yang menurutnya sekarang ini belum dengan  maksimal. Padahal mereka harus diperlakukan dengan cara yang khusus.

"Maka kita buka dengan berbagai opsi bagaimana supaya semua anak Indonesian ini apapun keadaannya mereka tetap bisa belajar dan sekolah, Sebagai bagian dari bekal juga modal kita untuk menjadi generasi yang hebat di masa depan dikemudian hari," ucapnya,

Sebelumnya Presiden Prabowo berpesan kepada Mu'ti untuk mewujudkan pendidikan di Indonesia yang bermutu untuk semua anak di Indonesia. Maka kepentingan pendidikan harus diprioritaskan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Akses untuk memperoleh pendidikan tersebut akan kita coba dengan  semaksimal mungkin, tidak ada warga negara yang kehilangan haknya untuk merasakan pendidikan. Presiden Prabowo menyampaikan untuk kependidikan tersebut harus diprioritaskan dalam APBN," tandas Mu'ti.(*)

Kategori :