Radarlambar.bacakoran.co- Sejumlah menteri dalam Kabinet Merah Putih telah mengadakan rapat untuk membahas subsidi energi di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Rapat tersebut dihadiri oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, serta Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Usai pertemuan, Bahlil mengungkapkan bahwa pemerintah memutuskan untuk mempertahankan skema subsidi bagi Gas LPG tanpa adanya perubahan.
Keputusan tersebut akan diajukan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk ditindaklanjuti.
“Keputusan kami adalah tetap mempertahankan subsidi LPG, dan ini penting untuk dibahas dengan Presiden, mengingat dampaknya bagi UMKM dan kebutuhan rumah tangga,” jelas Bahlil saat konferensi pers di kantor Kementerian ESDM.
Di sisi lain, untuk subsidi listrik dan bahan bakar minyak (BBM), Bahlil menegaskan bahwa pihaknya masih melakukan pengkajian lebih lanjut dan menunggu laporan dari Pertamina, BPH Migas, dan PLN.
“Untuk subsidi listrik dan BBM, kami masih dalam tahap evaluasi. Dalam waktu sekitar satu minggu, kami akan memiliki formula yang akan disampaikan kepada Presiden,” tambahnya.
Sebelumnya, Bahlil menyatakan bahwa anggaran subsidi dan kompensasi untuk tahun 2024 mencapai Rp 435 triliun, mencakup BBM, LPG, dan listrik, di mana Rp 83 triliun di antaranya dialokasikan untuk subsidi LPG.
Namun, ia mencatat bahwa ada masalah dengan ketepatan sasaran subsidi tersebut, dengan estimasi sekitar 20-30% dari subsidi untuk BBM dan listrik tidak mencapai kelompok masyarakat yang seharusnya.
Hal ini berpotensi menyebabkan pemborosan anggaran sekitar Rp 100 triliun.
“Kami ingin memastikan bahwa subsidi ini diarahkan kepada mereka yang paling membutuhkan, bukan kepada kalangan yang sudah memiliki kemampuan ekonomi yang baik,” tegasnya dalam sebuah konferensi pers sebelumnya.(*)