Peretasan Jaringan AS, FBI Ajak Warga Gunakan Pesan Terenkripsi untuk Keamanan

Sabtu 07 Dec 2024 - 16:09 WIB
Reporter : Edi Prasetya
Editor : Edi Prasetya

Radarlambar.bacakoran.co- Amerika Serikat kembali menghadapi ancaman serius di ranah siber. Biro Penyelidikan Federal (FBI) bersama Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur (CISA) mengeluarkan peringatan kepada pengguna perangkat Apple dan Android untuk lebih waspada dalam mengamankan komunikasi mereka.

Langkah ini merespons laporan peretasan jaringan AS oleh kelompok yang diduga terkait dengan pemerintah China.  

Dalam pernyataannya pada Jumat (6/12/2024), FBI dan CISA menegaskan pentingnya menggunakan pesan dan panggilan telepon dengan enkripsi ujung ke ujung. Komunikasi yang terenkripsi, menurut mereka, adalah pertahanan terbaik terhadap upaya peretasan jaringan yang sedang berlangsung.  

Mereka mendesak warga untuk segera beralih ke komunikasi terenkripsi demi keamanan . Ancaman ini diperkirakan lebih luas daripada sebelumnya.  

Jeff Greene, pejabat CISA, menambahkan bahwa komunikasi terenkripsi tidak hanya melindungi privasi individu tetapi juga menjaga kepentingan keamanan nasional AS.  

“Ini langkah yang perlu diambil untuk memastikan jaringan kita tetap aman di masa mendatang,” ujar Greene.  

FBI menyebut kelompok Salt Typhoon, yang diduga berafiliasi dengan Kementerian Keamanan Publik China, sebagai dalang di balik serangan ini. Mereka menggunakan taktik spionase siber untuk menargetkan infrastruktur telekomunikasi AS.  

“Kami menemukan bahwa aktor siber ini telah membahayakan jaringan sejumlah perusahaan telekomunikasi untuk memfasilitasi aktivitas mereka,” ungkap seorang pejabat senior FBI. Penyelidikan terhadap kelompok ini telah berlangsung sejak musim semi 2024.  

Meski FBI memastikan bahwa konten panggilan dan teks secara keseluruhan tidak dicuri, mereka mengungkapkan bahwa metadata, seperti informasi tentang panggilan atau pesan, telah berhasil diakses oleh pelaku. Bahkan, sebagian kecil komunikasi individu yang terkait dengan kegiatan pemerintahan atau politik diduga telah disusupi.  

Untuk meminimalkan risiko, FBI dan CISA mendorong perusahaan teknologi seperti Apple, Google, dan Meta untuk terus mempromosikan penggunaan enkripsi ujung ke ujung. Mereka menekankan bahwa bahkan penyedia layanan tidak dapat mengakses konten pengguna jika metode ini diterapkan secara menyeluruh.  

Langkah proaktif dari warga AS menjadi sangat penting untuk melawan ancaman yang semakin kompleks ini. Dengan beralih ke komunikasi yang aman, masyarakat tidak hanya melindungi privasi pribadi tetapi juga berkontribusi dalam menjaga keamanan nasional.  

Melalui peringatan ini, pemerintah berharap kesadaran akan pentingnya keamanan siber semakin meningkat, mengingat ancaman di dunia maya terus berkembang dan menjadi bagian dari strategi geopolitik yang signifikan.(*)  

Kategori :