KEBUNTEBU - Pemerintah masih memberikan kebijakan dalam pemanfaatan anggaran Dana Desa (DD) untuk pemulihan ekonomi dengan target penghapusan miskin ekstrim, dampak dari pandemi Covid-19 yang melanda sejak 2020, dan imbas inflasi yang menyebabkan tingginya nilai jual kebutuhan dan turunnya minat beli. Yang juga diperkeruh anjlokny hasil perkebunan kopi usaha mayoritas masyarakat Kabupaten Lampung Barat.
Sehingga melalui kebijakan tersebut dalam pemanfaatan DD masih di prioritaskan untuk penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) Dan Program Ketahanan Pangan.
Di Pekon Muarajaya l, Kecamatan Kebuntebu, untuk BLT DD yang dalam penyerapannya maksimal 25 persen, minimal 10 persen dari total DD, di realisasikan kepada 31 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sesuai dengan kriteria penerima yang telah di tetapkan.
Sementara program Ketahanan Pangan, pembagian bantuan kambing yang merupakan lanjutan dari thun sebelumnya. Dan jumlah kambing yang di salurkan kepada Kelompok Terenak dalam pengembangannya sangat baik lantaran di dukung dengan kondisi pekon.
Dijelaskan Peratin Subarkat, tak hanya sampai disitu, masih berkaitan dengan ketahanan pangan pemerintah pekon juga salurkan bantuan peralatan pertanian kepada Kelompok Lumbung Pangan.
Dan untuk kegiatan reguler Dana Desa pembangunan lanjutan GSG, yang di targetkan finis 2024 dengan persentase yang telah di raih 85 persen.
Subarkat mengatakan, semua program DD yang di gulirkan tersebut tujuan utamanya adalah untuk masyarakat dalam rangka mensejahterakan masyarakat. Melalui peningkatan fasilitas dan peningkatan Sumber Saya Manusia (SDM).
“Upaya kami sebagai pemerintahan pekon tidak hanya melakukan upaya untuk pembangunan fasilitas (fisik),” ujarnya.
Namun juga pembangunan SDM sasaran membangkitkan segala potensi yang ada di pekon untuk meraih kesejahteraan mayarakat. Walaupun dalam prosesnya banyak kendala yang harus dihadapi, seperti yang telah dilewati pandemi covid 19, maupun pengaruh ekonomi global. (rinto/haris)