Radarlambar.bacakoran.co -– Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan bahwa salah satu fokus utama Polri adalah memperkuat perlindungan terhadap perempuan dan anak. Dalam hal ini, Kapolri menargetkan untuk mengembangkan Direktorat Tindak Pidana Perempuan dan Anak serta Pidana Perdagangan Orang (PPA-PPO) hingga ke tingkat Polda dan Polres di seluruh Indonesia. Langkah ini diambil untuk memperluas jangkauan perlindungan dan penanganan kasus yang melibatkan perempuan dan anak.
Pernyataan tersebut disampaikan Kapolri dalam acara Tanwir I Aisyiyah yang digelar di Hotel Tavia Heritage, Jakarta Pusat, pada Rabu (15/1/2025). Dalam kesempatan ini, Kapolri menjelaskan bahwa pembentukan Direktorat PPA-PPO bukanlah hal yang mudah. Sebelumnya, Polri hanya memiliki Subdirektorat (Subdit) PPA, dan proses pengembangannya menjadi Direktorat membutuhkan upaya yang sangat keras. Kapolri juga mengungkapkan bahwa mereka telah mengajukan usulan pembentukan Direktorat ini kepada MenPAN-RB, namun upaya tersebut belum berhasil.
Namun, setelah beberapa kali usaha, dalam rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo, akhirnya usulan pembentukan Direktorat PPA-PPO disetujui. Keputusan tersebut merupakan pencapaian besar bagi Polri dalam upayanya memberikan perhatian lebih kepada perlindungan perempuan dan anak.
Kapolri kemudian menekankan pentingnya dukungan dari berbagai pihak, termasuk Aisyiyah, untuk mempercepat pengembangan Direktorat PPA-PPO. Kapolri berharap agar Direktorat ini tidak hanya berada di tingkat Mabes Polri, tetapi juga bisa berkembang hingga ke tingkat Polda dan Polres, yang tentunya akan meningkatkan efektivitas penanganan kasus-kasus yang melibatkan perempuan dan anak di berbagai daerah.
Saat ini, Polri sedang berupaya untuk menyelesaikan harmonisasi struktur Direktorat PPA-PPO dengan KemenPAN-RB. Dengan adanya dukungan dari Aisyiyah dan pihak terkait lainnya, diharapkan proses ini dapat segera terwujud, memperkuat perlindungan hukum bagi perempuan dan anak di seluruh Indonesia. (*)
Kategori :