Zendo: Layanan Ojek Online Berbasis Muhammadiyah yang Membawa Banyak Manfaat

Sabtu 18 Jan 2025 - 15:18 WIB
Reporter : Nopriadi
Editor : Nopriadi

Radarlambar.bacakoran.co -Beberapa waktu belakangan, saya mengalami kram pada tangan kanan, yang sangat mengganggu karena tangan ini memiliki fungsi vital untuk berkendara. Beruntung, saya menemukan alternatif menarik dengan mencoba layanan ojek online Zendo yang dikembangkan oleh Muhammadiyah. Kebetulan, saya harus menghadiri sebuah acara peliputan di lokasi yang cukup jauh, sehingga Zendo menjadi pilihan yang menarik.

Setelah membuka Instagram Zendo Yogyakarta, saya menemui informasi menarik pada bio akun mereka: "Spesialis pesen opo wae gas!" Meski awalnya mengira saya akan mendapatkan informasi mengenai aplikasinya, ternyata yang saya temukan adalah link untuk terhubung langsung dengan admin via WhatsApp. Dengan begitu, saya tidak perlu membebani memori ponsel saya dengan aplikasi tambahan.

Setelah menghubungi admin dan memberikan detail lokasi jemputan, admin segera membalas dengan informasi tarif. Setelah menyetujui nominal yang diberikan, saya diberikan pilihan untuk memilih driver laki-laki atau perempuan. Saya memilih driver perempuan, dan beberapa menit kemudian, Ichi Rahma Kusumawati, driver Zendo, datang menjemput saya tepat waktu.

Pengalaman Bersama Driver Zendo

Dalam perjalanan, kami berbincang banyak. Rahma, seorang perempuan berusia 32 tahun, mengungkapkan bahwa ia bergabung dengan Zendo sejak September 2024 setelah mendapat informasi dari teman sesama anggota Muhammadiyah. Sebelumnya, Rahma pernah bekerja sebagai driver ojek online di platform lain, namun ia sempat berhenti setelah mendengar bahwa aplikasi tersebut menerapkan sistem target yang memberatkan.

Rahma merasa lebih nyaman bergabung dengan Zendo karena di sini, ia tidak dikenakan target tertentu yang mengganggu waktunya untuk mengurus ibunya yang sudah sepuh. Selain itu, ia merasa lebih aman bekerja dengan Zendo karena pengguna bisa langsung menghubunginya lewat WhatsApp, menghindari masalah yang sering muncul pada platform lain, seperti order fiktif.

Rahma juga memberikan layanan lebih dari sekadar mengantar penumpang. Salah satunya, ia pernah menemani seorang ibu-ibu yang ingin menghadiri kondangan namun tidak memiliki teman untuk menemani. Hal ini menunjukkan bahwa Zendo lebih dari sekadar layanan transportasi, tetapi juga memberikan kenyamanan dan keamanan bagi penggunanya.

Sebagian besar pelanggannya adalah anak sekolah dan ibu rumah tangga, yang membuatnya dapat bekerja dengan jadwal fleksibel, bahkan memiliki waktu libur di hari Minggu karena pesanan sangat sepi pada hari tersebut.

Zendo: Lebih dari Sekadar Ojek Online

Zendo tidak hanya menawarkan layanan ojek online, tetapi juga berfokus pada pemberdayaan masyarakat dengan berbagai layanan lainnya. Lahir dari ide Lutfhi Azizah, seorang alumni Muhammadiyah, Zendo awalnya berkembang di Tulungagung, Jawa Timur, sebelum berkembang ke seluruh Indonesia setelah bergabung dengan Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU). Kini, Zendo memiliki 70 franchise di seluruh Indonesia dan menyediakan beragam layanan seperti ojek motor, ojek mobil, delivery, cleaning service, dan bahkan jasa seperti memperbaiki genting atau menguras septic tank.

Salah satu hal menarik dari Zendo adalah target pasar yang berbeda dari layanan ojek online pada umumnya. Zendo lebih banyak menarik pengguna yang berusia di atas 40 tahun, yang merasa lebih nyaman tanpa harus mengunduh aplikasi atau menjalani proses verifikasi yang rumit. Hal ini menjadikan Zendo sebagai alternatif bagi mereka yang tidak terlalu familiar dengan teknologi.

Keunggulan lain dari Zendo adalah adanya pilihan driver perempuan, yang sangat diminati oleh pelanggan dari kalangan perempuan, terutama yang merupakan anggota Muhammadiyah. Dengan menawarkan kenyamanan dan keamanan lebih bagi perempuan yang menjadi pengemudi maupun penumpang, Zendo menjadi pilihan yang tepat bagi banyak orang.

Zendo: Ladang Ibadah dan Bisnis Lokal yang Membanggakan

Zendo lebih dari sekadar layanan bisnis, namun juga memiliki nilai-nilai sosial dan keagamaan yang kuat. Sebagai usaha yang berada di bawah Muhammadiyah, Zendo memiliki misi untuk membantu masyarakat, khususnya mereka yang membutuhkan bantuan atau pekerjaan. Bagi banyak driver seperti Rahma, bekerja dengan Zendo bukan hanya soal mendapatkan penghasilan, tetapi juga bagian dari ladang ibadah karena mereka membantu orang lain yang membutuhkan jasa.

Taufik Ainun, Manajer Zendo Jogja, berharap Zendo dapat menjadi pilihan utama bagi masyarakat Yogyakarta dan semakin dikenal sebagai produk lokal dari Muhammadiyah. "Kami ingin produk lokal Muhammadiyah dikenal lebih luas dan bermanfaat bagi masyarakat," tambahnya. Ini menunjukkan bahwa Zendo tidak hanya berfokus pada keuntungan bisnis, tetapi juga pada kebermanfaatan bagi masyarakat dan pemberdayaan individu yang terlibat dalam operasionalnya.

Kesimpulan

Zendo membuktikan bahwa ojek online tidak hanya soal efisiensi dan kecepatan, tetapi juga bisa menjadi sarana untuk meningkatkan kesejahteraan dan fleksibilitas bagi pengemudi, serta memenuhi kebutuhan masyarakat dengan lebih aman dan mudah. Dengan filosofi yang lebih berfokus pada kemanusiaan dan pemberdayaan masyarakat, Zendo menawarkan pengalaman berbeda yang patut dicontoh oleh layanan sejenis.

Bagi saya, Zendo bukan hanya sekadar layanan transportasi, tetapi juga simbol pemberdayaan dan semangat kebersamaan yang dibangun oleh komunitas Muhammadiyah. (*)

Kategori :