2. Kista Korpus Luteum
Setelah ovulasi terjadi, folikel yang kosong berubah menjadi korpus luteum, yang berperan dalam produksi hormon estrogen dan progesteron.
Jika terjadi penumpukan cairan atau darah dalam korpus luteum, maka dapat terbentuk kista.
Kista ini sering menyebabkan nyeri atau perdarahan dan juga tergolong sebagai kista fungsional.
3. Kista Dermoid
Kista dermoid berasal dari sel-sel yang membentuk sel telur di ovarium. Jenis ini tidak berkaitan dengan siklus menstruasi dan sering kali berisi berbagai jaringan tubuh seperti rambut, kulit, atau lemak.
Kista dermoid dapat mencapai ukuran hingga 15 cm dan lebih sering ditemukan pada wanita muda, dengan kemungkinan faktor keturunan.
4. Kistadenoma
Kistadenoma muncul dari sel-sel yang melapisi permukaan ovarium. Kista ini dapat berisi cairan atau lendir dan memiliki potensi untuk tumbuh besar.
Sebagian besar kistadenoma bersifat jinak, tetapi ada kemungkinan berkembang menjadi kanker.
5. Endometriosis
Endometriosis adalah kondisi di mana jaringan yang biasanya melapisi rahim tumbuh di luar rahim, termasuk di ovarium, membentuk kista yang dikenal sebagai kista cokelat.
Jenis kista ini bisa menyebabkan nyeri yang signifikan dan berisiko memengaruhi kesuburan jika tidak ditangani dengan baik.