RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Ngemil sering menjadi cara praktis untuk mengganjal perut di antara waktu makan utama.
Namun, agar memberikan manfaat kesehatan yang optimal, penting untuk mengetahui kapan waktu yang tepat untuk melakukannya.
Waktu terbaik untuk ngemil adalah di antara waktu makan utama, yaitu antara sarapan dan makan siang serta antara makan siang dan makan malam.
Pola ini membantu menjaga energi tetap stabil sepanjang hari. Idealnya, makan utama memberikan rasa kenyang selama tiga hingga empat jam.
Jika rasa lapar muncul sebelum waktu makan berikutnya, ngemil dalam porsi yang tepat bisa menjadi solusi efektif untuk menghindari makan berlebihan saat waktu makan tiba.
Selain waktu, jenis camilan yang dipilih juga sangat berpengaruh. Pilihlah camilan yang kaya akan serat dan protein agar rasa kenyang bertahan lebih lama.
Contoh camilan sehat meliputi buah-buahan segar, kacang-kacangan, atau yogurt rendah gula. Penting untuk ngemil saat benar-benar lapar, bukan sekadar karena bosan.
Namun, kebiasaan ngemil berlebihan dapat berdampak negatif. Ngemil terlalu sering bisa mengganggu nafsu makan pada waktu makan utama, sehingga asupan nutrisi menjadi tidak seimbang.
Selain itu, ngemil berlebihan dapat menyebabkan fluktuasi kadar gula darah yang tidak stabil.
Perhatikan juga waktu ngemil di malam hari. Mengemil larut malam, terutama setelah pukul 21.00, bisa memicu rasa lapar berlebihan di pagi hari dan mengganggu pola gula darah.
Oleh karena itu, sebaiknya hindari ngemil terlalu dekat dengan waktu tidur untuk menjaga keseimbangan metabolisme tubuh.
Ngemil bisa menjadi bagian dari pola makan sehat jika dilakukan pada waktu yang tepat dan dengan pilihan camilan yang bernutrisi.
Dengan memilih camilan yang sehat dan mengatur waktu ngemil dengan bijak, manfaat ngemil dapat dirasakan tanpa merusak pola makan yang seimbang.(*)