Ibu hamil sering mengalami kram pada betis, terutama pada trimester kedua dan ketiga. Hal ini diduga akibat perubahan sirkulasi darah serta peningkatan berat badan yang memberikan tekanan lebih pada otot kaki.
4. Kekurangan Elektrolit
Mineral seperti kalium, kalsium, dan magnesium berperan penting dalam kontraksi otot. Kekurangan elektrolit ini dapat menyebabkan otot lebih mudah mengalami kram, termasuk saat tidur.
5. Gangguan Sirkulasi Darah
Penyakit seperti arteri perifer dapat menyebabkan aliran darah ke kaki terganggu, yang dapat menimbulkan kram saat tidur. Kondisi ini sering disertai dengan gejala lain seperti kesemutan, rasa panas, atau nyeri pada kaki.
6. Varises
Varises terjadi akibat lemahnya katup pembuluh darah vena, menyebabkan aliran darah tidak lancar. Akibatnya, tekanan dalam vena meningkat dan dapat memicu kram otot, terutama saat tubuh dalam keadaan istirahat.
7. Suhu Dingin
Paparan suhu dingin yang berlebihan, seperti penggunaan AC pada suhu rendah, dapat menghambat sirkulasi darah dan membuat otot lebih rentan terhadap kram.
8. Dehidrasi
Kekurangan cairan dalam tubuh dapat menyebabkan ketegangan otot, yang berujung pada kontraksi mendadak atau kram. Oleh karena itu, penting untuk menjaga hidrasi dengan mengonsumsi air dalam jumlah cukup setiap hari.