Pihak Manajemen Minta Karyawan Google Kembali Ngantor Kalau Tak Mau Dipecat

Kamis 24 Apr 2025 - 15:29 WIB
Reporter : Edi Prasetya
Editor : Edi Prasetya

Radarlambar.bacakoran.co - Lima tahun setelah dunia dilanda pandemi, Google mulai mengubah pendekatannya terhadap sistem kerja jarak jauh. Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat ini kembali menekankan pentingnya kehadiran fisik di kantor bagi sebagian besar pegawainya.

Sejumlah divisi di Google menyampaikan bahwa karyawan yang tetap ingin bekerja secara penuh dari rumah harus bersiap menerima risiko kehilangan posisi. Perusahaan kini meminta mereka beralih ke pola kerja hybrid, setidaknya tiga hari kerja di kantor setiap pekan. Langkah ini disebut sebagai bagian dari efisiensi operasional di tengah persaingan yang semakin ketat dalam pengembangan teknologi kecerdasan buatan.

Tekanan untuk beradaptasi ini datang seiring dengan kebijakan pemangkasan karyawan yang telah berlangsung sejak 2023. Google bahkan sempat menawarkan program pengunduran diri sukarela di awal 2025, khususnya bagi karyawan tetap yang tidak dapat memenuhi perubahan sistem kerja.

Salah satu divisi yang mengalami penyesuaian adalah Technical Services, di mana pegawai yang sebelumnya bekerja jarak jauh kini harus menerima tawaran kerja hybrid atau memilih mundur. Sebagai kompensasi, perusahaan menyediakan dukungan biaya relokasi bagi yang bersedia pindah ke wilayah sekitar kantor, dengan jarak maksimal 80 kilometer.

Aturan serupa juga diterapkan pada bagian sumber daya manusia. Bagi karyawan yang berdomisili dalam radius 80 kilometer, diberi tenggat waktu hingga Juni untuk mulai hadir di kantor secara berkala. Jika tidak, posisi mereka akan dinonaktifkan.

Namun, bagi yang telah mendapat persetujuan kerja jarak jauh karena jarak domisili yang lebih jauh, tetap diperbolehkan melanjutkan pengaturan kerja tersebut, kecuali bila ingin berpindah divisi atau posisi.

Kebijakan baru ini berjalan seiring dengan perombakan internal, termasuk penggabungan divisi Android dan perangkat keras di bawah satu kepemimpinan. Program pengunduran diri sukarela disebut sebagai solusi bagi karyawan yang kesulitan menyesuaikan diri dengan sistem kerja campuran ini.

Kendati begitu, Google menegaskan bahwa perekrutan tetap berjalan. Perusahaan masih membuka peluang kerja, baik di wilayah Amerika Serikat maupun global. Hingga akhir 2024, jumlah karyawan tercatat sebanyak 183 ribu orang, mengalami penurunan dari dua tahun sebelumnya.(*)

Kategori :